https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Sanksi Unilateral AS Membuat Jengkel Sekutunya

Supianto | Kamis, 19/07/2018 22:21 WIB

Iran menerima untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan menerima keringanan sanksi ekonomi. Bor minyak (Foto: Shutterstock)

Washington - Seorang pejabat senior Jerman mengungkapkan, bahwa sanksi unilateral Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan kepada Negeri Para Mullah membuat jengkel para sekutunya.

Jerman yang bertindak untuk kepentingannya sendiri berharap, India akan terus membeli minyak Iran, kata Menteri Negara Jerman untuk Urusan Internasional, Niels Annen, dilansir IRNA, Kamis (19/7).

Seperti diketahui, Iran dan lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB, AS, Perancis, Inggris, China, dan Rusia ditambah Jerman menandatangani perjanjian nuklir pada 2015. Iran menerima untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan menerima keringanan sanksi ekonomi.

Baca juga :
Ukraina Butuh Dana Rp 823,9 Triliun untuk Lindungi Infrastruktur dan Pasukannya

Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan pada 8 Mei. Ia menyebut kesepakatan itu paling terburuk yang pernah ada. Washington juga memberlakukan kembali sanksi ekonomi set pertama yang akan berlaku pada 6 Agustus.

Administrasi Trump telah menetapkan batas waktu 4 November untuk menghentikan semua perdagangan minyak dengan Iran. India adalah salah satu pelanggan utama minyak mentah Iran.

Baca juga :
Waduh! Mantan Pilot Jerman Ketahuan Latih Angkatan Udara China

"Itu akan menjadi keputusan berdaulat India. Saya bukan seorang salesman untuk Iran, tetapi saya memiliki pandangan bahwa India bersedia untuk terus membeli minyak dari Iran dan ini akan menjadi pernyataan yang sangat penting," terang Annen.

"India, di antara mitra dagang lainnya, tampaknya bertekad untuk melanjutkan hubungan ekonomi dengan Iran, meski ada sanksi," sambungnya.

Baca juga :
Kremlin Larang Jurnalis Barat Liput Pertemuan Davos Rusia
Menteri Negara untuk Urusan Umum Luar (Retd.) V. K. Singh mengatakan kepada Parlemen India, Lok Sabha, pada Rabu bahwa India terlibat dalam kemitraan jangka panjang pada energi, perdagangan dan pelabuhan Chabahar.

(Supianto)
KEYWORD :

Iran Jerman Amerika Serikat minyak