https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Rusia-Mesir Pertahankan Zona Industri di Terusan Suez

Mutiul Alim | Kamis, 24/05/2018 13:10 WIB

usia dan Mesir pada Rabu (23/5) kemarin menandatangani perjanjian untuk menciptakan dan mempertahankan ona industri Rusia di wilayah Terusan Suez Industri Rusia di dekat Terusan Suez (Foto: Sputnik)

Moskow - Rusia dan Mesir pada Rabu (23/5) kemarin menandatangani perjanjian untuk menciptakan dan mempertahankan ona industri Rusia di wilayah Terusan Suez, Mesir. Demikian laporan media Rusia Tass.

Kesepakatan proyek itu ditandatangani oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia Denis Manturov, dan mitranya asal Mesir Tarek Kabil, pada pertemuan komisi antar pemerintah Rusia-Mesir.

Sebelumnya, proyek ini pernah dibahas oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, dan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat kunjungan terakhir ke Kairo pada Desember 2017 silam.

Baca juga :
Bangladesh Terbuka untuk Impor Minyak Rusia

Sona sebesar 525 hektar yang terletak di timut Port Said di timur laut Mesir dimaksudkan untuk pembuatan produk berkualitas tinggi dan teknologi tinggi, guna memenuhi permintaan pasar Mesir dan pasar negara ketiga, yang memakai jasa industri Rusia.

"Pelaksanaan proyek ini akan mengaktifkan promosi produk teknologi tinggi Rusia ke pasar Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin. Serta dapat memberikan kontribusi yang menjanjikan bagi perkembangan ekonomi Mesir," demikian pernyataan Menteri Industri Rusia dan Kementerian Perdagangan di laman resminya, pada Kamis (24/5).

Baca juga :
Belarusia: Barat Tidak Beri Kami Pilihan Selain Mengerahkan Senjata Nuklir

Sebelumnya, pemerintah Rusia berencana mengucurkan dana investasi sebesar US$190 juta, dan kemungkinan jumlah total investasi swasta diperkirakan US$7 miliar.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Mesir akan menyediakan penghuni kawasan industri di Port Said, serta perusahaan pengelola, dengan pajak yang disederhanakan dan stabil.

Baca juga :
Rusia Ingatkan AS: Jangan Arahkan Kami soal Nuklir

Dilansir dari Xinhua, perjanjian itu disepakati dengan jangka waktu 50 tahun, dan akan diperbarui secara otomatis jika tidak ada pihak yang menyatakan berhenti.

(Mutiul Alim)
KEYWORD :

Rusia Mesir Industri