Sabtu, 27/04/2024 04:30 WIB

Perbaiki Tanggul Bersama, Pekalongan Optimis Kejar Tanam Padi

Dinas Pertanian Pekalongan dapat mendorong petani memanfaatkan lahan yang tidak ditanami padi yang ada seluas 2.408 hektare, maka kekurangan luas tanam sebesar 2.022 hektare dapat tertutupi.

Pertani di Pekalongan bergotong-royong memperbaiki tanggul. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) terus memacu gerakan percepatan tanam padi. Percepatan tanam dimaksudkan agar jadwal tanam padi tidak mundur sebagai langkah nyata untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan saat pandemi COVID-19.

Salah satunya pemantauan yang dilakukan beberapa hari yang laku yakni di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Kecamatan Kesesi merupakan kecamatan yang memiliki luas baku lahan tertinggi di Kabupaten Pekalongan yaitu 3.219 hektere.

Direktur Serealia Kementan, Ismail Wahab menuturkan sesuai arahan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, di tengah lesunya ekonomi dunia akibat COVID-19, perlu dicanangkan program nasional berupa kegiatan padat karya gerakan percepatan olah tanah dan tanam (GPOT).

Kegiatan ini bertujuan untuk percepatan tanam guna mengamankan produksi dan menjaga stabilitas pangan, serta mengatisipasi musim kering yang akan mencapai puncaknya pada bulan Agustus 2020.

"Instruksi Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo, Red), pandemi COVID-19 harus menjadi momentum memperkuat kemandirian pangan nasional. Karena itu, perlu diambil langkah nyata percepatan gerakan tanam dan penyaluran sarana produksi, termasuk kesiapan benihnya," ujar Ismail di Jakarta, Senin (15/6).

Ismail mengaku optimistis potensi pertanian Pekalongan masih sangat besar untuk dapat ditingkatkan khususnya masalah ketersediaan air bisa diatasi. "Oleh sebab itu, perlu dilakukan percepatan tanam padi awal Juni ini," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pekalongan, Siswanto menceritakan kondisi di kecamatan Kesesi terdapat bendungan sumber irigasi. Akibat debit yang tinggi, terdapat tanggul yang jebol yang mengakibatkan sebagian sawah akan terancam kekeringan dalam 2 minggu ke depan.

"Diperkirakan sawah yang akan terdampak seluas 1.328 hektare," ujarnya.

Siswanto mengerahkan petani untuk bergotong-royong memperbaiki tanggul yang jebol tersebut. "Semua bergerak bersama untuk mulai tanam padi lagi, memanfaatkan potensi lahannnya dengan memperbaiki sumber airnya," kata Siswanto.

Siswanto menambahkan bila Dinas Pertanian dapat mendorong petani memanfaatkan lahan yang tidak ditanami padi yang ada seluas 2.408 hektare, maka kekurangan luas tanam sebesar 2.022 hektare dapat tertutupi.

Sebagai gambaran pada tahun lalu, capaian luas tanam padi untuk periode tanam Oktober 2018/Mei 2019 mencapai 30.118 hektare.

"Pada periode bulan yang sama tahun 2019/2020 ini capaian angka luas tanam Kabupaten Pekalongan adalah 28.097 hektar atau lebih rendah 2.022 hektare," tuturnya.

Dengan luas baku lahan sawah 19.465 hektare dan standing crop hingga bulan Mei 2020 seluas 8.585 hektare, maka potensi lahan yang dapat ditanami di bulan Juni 2020 ini adalah 10.880 hektare.

"Hingga tanggal 6 Juni 2020, telah tanam seluas 1.993 hektare dan akan terus tanam hingga seluruh potensi lahan dapat ditanami," pungkas Siswanto.

KEYWORD :

Percepatan Tanam Padi COVID-19 Perbaiki Tanggul




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :