Kamis, 02/05/2024 04:52 WIB

Para Pejabat AS Tahu Arab Saudi akan Gagal di Yaman

majalah The American Conservative mengutip perwira senior militer AS sebagai meluapkan emosinya pada pejabat Arab Saudi karena membuat keputusan untuk terjun berperang dengan Yaman.

Foto ini diambil pada 8 Februari 2018 menunjukkan tentara Saudi terlihat di Yaman. (Foto: Presstv)

Washington, Jurnas.com - Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) sudah mengetahui sejak Arab Saudi memulai perang terhadap Yaman bahwa Riyadh akan gagal dalam kampanye militer.

Laporan yang dirilis majalah The American Conservative mengutip perwira senior militer AS sebagai meluapkan emosinya pada pejabat Arab Saudi karena membuat keputusan untuk terjun berperang dengan Yaman.

Menurut laporan itu, Arab Saudi tidak memberi tahu Washington tentang keputusan itu sebelumnya.

"Kami tidak meyangka invansi Saudi di Yaman dan kami terkejut ketika itu terjadi. Kami memberi tahu mereka, Anda tidak bisa menang dan Anda akan membuat negara Anda bangkrut. Itu akan menjadi rawa. Dan kami benar," kata pejabat itu, yang namanya dirahasaikan.

Arab Saudi memulai perang di Yaman pada Maret 2015 dalam upaya mengembalikan pemerintahan lama dan menghilangkan gerakan Houthi Ansarullah. Empat tahun kemudian, meskipun pembelian besar-besaran persenjataan Amerika canggih, Arab Saudi dan sekutunya gagal.

The American Conservative  mengutip perwira militer yang lain mengatakan pada 2015 bahwa sementara Houthi bersekutu dengan Iran AS menganggap mereka sebagai penyeimbang potensial bagi al-Qaeda di Yaman.

Laporan intelijen AS juga dikutip mengatakan bahwa intervensi Arab Saudi di Yaman meragukan stabilitas jangka panjang pemerintah Saudi.

Administrasi Presiden AS Donald Trump, kata laporan itu, kemudian mencapai dua kesimpulan bahwa semua tidak baik di House of Saud, dan bahwa AS harus membuka pembicaraan dengan Houthi untuk mengakhiri perang.

Laporan tersebut menyoroti serangan besar terhadap fasilitas minyak Arab Saudi pada 14 September, yang menurut AS dilakukan Iran. Teheran menolak tuduhan itu, dan Yaman sendiri sudah mengklaim bertanggung jawab.

Pensiunan perwira militer AS merujuk pada serangan-serangan itu dan mengatakan keputusan Saudi untuk berperang dengan Yaman memprakarsai semua ketegangan yang sekarang membara di kawasan itu.

"Ini adalah bagaimana semua omong kosong ini dimulai sejak awal," kata perwira itu, merujuk pada inisiasi perang Saudi.

Seorang pejabat senior Pentagon juga menyoroti bagaimana Iran sekarang berada di atas angin di wilayah tersebut. "Anda tahu bahwa peta populer yang Anda lihat di Twitter yang menunjukkan bahwa Iran dikelilingi oleh pangkalan AS?" Tanya pejabat Pentagon.

"Yah, coba tebak? Orang-orang Iran sekarang telah mengepung Arab Saudi," tambahnya.

KEYWORD :

Arab Saudi Perang Yaman Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :