Rabu, 24/04/2024 07:09 WIB

Impor Jagung Bukti Pemerintah Tak Berpihak pada Petani

Impor jagung dapat mengukur sejauh mana  keberpihakan pemerintah pada petani.

Seorang tampak mengambil sampel benih jagung (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Bauh menyengat impor jagung dalam waktu dekat kian terasa. Ini pun mendapat tanggapan berbagai kalangan, salah satunya dari praktisi peternakan Cecep M. Wahyudin yang menolak ide impor jagung.

Ditemui di Jakarta, pria yang akrab disapa Cecep ini menegaskan bahwa impor jagung dapat mengukur sejauh mana  keberpihakan pemerintah pada petani.

"Saat ini stok jagung cukup untuk beberapa bulan kedepan. Apalagi Kementerian Pertanian (Kementan) sudah sampaikan panen puncak jagung pada bulan Oktober. Saat ini masih terus ada panen," kata Cecep.

Pengusaha muda yang sedang mengembangkan koperasi berbasis pesantren ini percaya Kementan bekerja sangat keras untuk mensejahterakan petani.

"Biarlah petani jagung juga menikmati harga yang bagus kasian mereka sudah terlalu lama menanggung rugi karena harga jagung hancur. Kini mereka bergairah tanam jagung. Kita harus jaga semangatnya," tegas Cecep.

Cecep yang juga CEO eTanee sebuah start up berbasis peternakan yang berkembang pesat saat ini, mengatakan kedepan korporasi petani harus dikembangkan agar petani tidak selalu kalah dengan pemodal besar.

Dirinya mengaku menjadi ketua umum salah satu koperasi yang bergerak di pengembangan agri bisnis terintegrasi di sektor peternakan, pertanian dan digitalisasi jaringan distribusi berbasis masjid dan pesantren di seluruh Indonesia.

"Kita besarkan koperasi dan ekonomi kerakyatan agar peternak rakyat tetap hidup dan memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional. Kalau impor terus, petani dan peternak bagiannya apa?," kata Cecep mempertanyakan komitmen pemerintah untuk ekonomi rakyat.

Ia berharap pejabat pemerintah yang berpikir impor selalu solusi, harus sering turun kebawah melihat nasib petani dan peternak.

Cita-cita swasembada jagung sudah tercapai, terbukti dalam tiga tahun terakhir impor jagung sudah jauh dari sebelumnya. Dulu impor jagung hingga 3,6 juta ton, kini sudah ekspor.

"Kita harus lanjutkan ini agar petani jagung semakin sejahtera," tegasnya.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Impor Jagung Musim Kemarau Cecep M. Wahyudin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :