Kamis, 25/04/2024 14:24 WIB

Iran Akan Hadapi Pasukan Eropa di Teluk Arab

Pengambilalihan Stena Impero di perairan internasional Iran adalah pembajakan nasional.

Stena Impero, kapal berbendera Inggris yang dimiliki oleh Stena Bulk, menyita Bandar Abbas, Iran, Isna

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, mengatakan, Eropa akan mendirikan misi pengawalan maritim di Teluk Arab setelah Iran merebut sebuah kapal tanker berbendera Inggris.

Namun Hunt mengatakan langkah itu bukan bagian dari kebijakan tekanan maksimum AS terhadap Iran dan negara-negara Eropa akan terus mencari solusi diplomatik untuk krisis Teluk.

Dia mengatakan pelanggaran besar-besaran kebebasan navigasi di Iran membuat tindakan yang tepat perlu dilakukan.

"Orang Iran harus memahami bahwa tidak akan ada kompromi tentang kebebasan navigasi di Selat Hormuz," kata Hunt dilansir The National.

Dia mengatakan tanker minyak Stena Impero berada di perairan teritorial Oman menuju barat ketika dialihkan oleh pasukan Iran.

Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi tiba di Iran pada hari Senin untuk mencoba meredakan ketegangan.

Teheran mengatakan penyitaan itu merupakan tindakan timbal balik setelah pasukan Inggris menghentikan sebuah kapal tanker minyak Iran di Gibraltar. Itu menuju ke Suriah dalam pelanggaran sanksi internasional.

Inggris dan Gedung Putih memiliki pandangan yang berbeda atas insiden di Selat Hormuz, dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan terserah London untuk menangani situasi tersebut.

Komentar Pompeo bertentangan dengan juru bicara pemerintah Inggris yang mengatakan akan terus bekerja erat dengan mitra internasional untuk memastikan kebebasan navigasi.

"Ini adalah jenis perilaku yang telah kita lihat di Iran selama 40 tahun," kata Pompeo kepada Fox News.

"Amerika Serikat memiliki tanggung jawab untuk melakukan bagian kita, tetapi dunia juga memiliki peran besar dalam hal ini, untuk menjaga jalur laut ini tetap terbuka ."

Dia mengatakan, pengambilalihan Stena Impero di perairan internasional Iran adalah pembajakan nasional.

"Tingginya volume kapal yang bergerak melalui Selat Hormuz, hingga 30 kapal yang mencakup lebih dari 100 mil laut membuat tidak mungkin untuk mengawal kapal secara individual," kata juru bicara Perdana Menteri Inggris Theresa May.

“Kami sudah bekerja erat dengan mitra internasional untuk memastikan upaya terkoordinasi untuk mempertahankan kebebasan navigasi," tambahnya.

"Ini termasuk berbagi informasi tentang ancaman terhadap pengiriman dan menawarkan perlindungan timbal balik untuk kapal satu sama lain."

KEYWORD :

Iran Pasukan Eropa Inggris




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :