Jum'at, 19/04/2024 11:21 WIB

Tegakkan Keadilan Hukum, Ketum KKMSB: Indonesia Butuh Sosok Baharuddin Lopa

Ketika berbicara tentang penegakan hukum, sosok Baharuddin Lopa, yang merupakan eks Jaksa Agung Republik Indonesia selalu muncul menjadi pembicaraan yang menarik

Ketua Umum KKMSB, Asri Anas bersama salah satu Puteri Baharuddin Lopa dalam acara bicara buku "Lopa Yang Tak Terlupa" di Jakarta, Jumat (12/07)

Jakarta, Jurnas.com – Ketika berbicara tentang penegakan hukum, sosok Baharuddin Lopa, yang merupakan eks Jaksa Agung Republik Indonesia selalu muncul menjadi pembicaraan yang menarik. Pasalnya Baharuddin Lopa merupakan oase penegakan keadilan hukum di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Anggota MPR dari kelompok DPD, Muhammad Asri Anas saat membuka acara bicara buku “Lopa yang Tak Terlupa” yang diselenggarakan MPR RI bekerjasama dengan Kerukukan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (KKMSB), di gedung MPR/DPD/DPR, Jakarta, Jumat (12/7).

Menurut Asri, pria yang lahir di Pambusuang pada 27 Agustus 1935 itu merupakan sosok yang sangat populer ketika berbicara terkait penegakan hukum di Indonesia. Terbukti, kata Asri, di ajang debat Pilpres lalu kedua paslon berbicara tentang Baharuddin Lopa saat membahas penegakan hukum tanah air.

“Kita banyak berdebat tentang posisi hukum dalam banyak kasus, mulai dari pemerintahan yang terjadi di Republik ini. Tentu di saat-saat seperti itu pak Baharuddin Lopa menarik sekali untuk dibicarakan,” ujar Ketua Umum KKMSB.

“Kita bisa melihat dimana debat calon presiden kemarin, dua-duanya calon presiden membicarakan penegakan hukum yang ala Baharuddin Lopa, kita bisa lihat videonya. Pak Jokowi bilang begitu dan pak Prabowo juga menyampaikan hal yang sama,” tambahnya.

Saat ini, lanjut Asri, sosok seperti Barlop (sapaan Baharuddin Lopa, Red) sangat dibutuhkan NKRI agar penegakan hukum yang adil dan benar dapat terwujud.

 “Kalau mau hukum ditegakkan di Indonesia maka kita butuh sosok seperti Baharuddin Lopa. Walau pun dari partai politik tapi dia bisa menegakkan hukum dengan benar,” kata Ketua Umum KKMSB tersebut.

Anggota DPD Sulbar itu mendorong agar putra-putri Sulawesi Barat menelurkan karya-karya terkait kehidupan Barlop, sehingga profil dan semangat tokoh yang meninggal di Riyadh arab Saudi pada 2001 silam tak pernah mati.

“Mungkin ke depan kami terutama putera-putera Sulawesi Barat terus mendorong agar profil dan semangat beliau kita bisa tulis menjadi satu naskah dan menjadi pegangan kita ketika berbicara tentang sosok penegakan hukum yang baik dan benar ke depan,” lanjutnya.

Senada dengan Asri, Staf Pusat Penelitian dan Pengembangan Kejaksaan, Arief Muliawan yang menjadi salah pemateri dalam acara bedah buku “Lopa yang Tak Terlupa” menilai, banyak hal yang bisa diteladani dalam kehidupan Barlop, salah satunya kejujuran dan integritas.

“Lopa  merupakan sosok yang membangun diri dari awal, dia konsisten, tidak mudah menyerah, integritasnya dijaga, dan juga merupakan figure yang menginspirasi generasi muda,” tutur Arief.

“Pak Lopa adalah manusia yang sangat langka. Kita tidak mungkin menemukan sosok seperti beliau apalagi saat sekarang dimana tidak ada hukum,” tambahnya.

Selain politikus yang berintegritas, Barlop juga ternyata merupakan seorang ayah yang penuh kasih sayang kepada anak-anaknya. Bahkan ia dikenal sangat selalu memberikan nilai-nilai kejujuran di dalam keluarganya sendiri.

“Bapak memiliki pendidikan kepada anaknya, mendidiknya terlalu sayang sehingga seolah kami dipagari (dijaga). Dia benar-benar menerapkan bahwa KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme, Red) jangan dilakukan, ujar putri keempat Baharuddin Lopa, Masita Baharuddin Lopa.     

 

KEYWORD :

Baharuddin Lopa Ketum KKMSB Asri Anas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :