Sabtu, 27/04/2024 02:38 WIB

AS dan Jerman Kecam China Soal Muslim Uighur

merika Serikat (AS) dan Jerman mengecam China dalam sebuah pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB pada Selasa (2/7) kemarin, karena menahan lebih dari satu juta etnis Uighur dan Muslim lainnya.

Muslim Uighur di China

New York, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) dan Jerman mengecam China dalam sebuah pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB pada Selasa (2/7) kemarin, karena menahan lebih dari satu juta etnis Uighur dan Muslim lainnya. Kedua negara tersebut menuding Beijing telah merampas hak-hak mereka.

Sejauh ini China menuai banyak kritik karena mendirikan kompleks penahanan di Xinjiang. Kompleks ini bertujuan sebagai "pusat pelatihan pendidikan" yang membantu menghilangkan ekstrimisme, dan memberi masyarakat keterampilan baru.

Penjabat Duta Besar AS untuk PBB Jonathan Cohen menuduh China menekan dan menganiaya warga Uighur, menurut beberapa diplomat yang menghadiri pertemuan itu dan berbicara tanpa menyebut nama.

Sebagai tanggapan, Duta Besar China untuk PBB Ma Zhaoxu mengatakan kepada para diplomat Amerika Serikat dan Jerman, bahwa mereka tidak memiliki hak untuk mengangkat masalah ini di Dewan Keamanan. Pasalnya itu merupakan masalah internal bagi negaranya.

"Amerika Serikat khawatir dengan kampanye China yang sangat represif terhadap warga Uighur, etnik Kazakh, Kyrgyzstan, dan Muslim lainnya di Xinjiang, dan upaya untuk memaksa anggota kelompok minoritas Muslimnya yang tinggal luar negeri untuk kembali ke Cina untuk menghadapi nasib yang tidak pasti," kata salah seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS dilansir dari Channel News Asia.

Tudingan itu, terjadi selama diskusi tertutup oleh Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 orang di Pusat Regional PBB untuk Diplomasi Pencegahan untuk Asia Tengah.

Bulan lalu Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara barat lainnya juga keberatan atas kunjungan kepala anti-terorisme Perserikatan Bangsa-Bangsa ke Xinjiang, khawatir kunjungan itu akan mengesahkan argumen China bahwa pihaknya sedang menangani terorisme.

Wakil Menteri Luar Negeri AS John Sullivan berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menjelang perjalanan untuk menyampaikan kekhawatiran Washington, karena "Beijing terus melukis kampanye penindasannya terhadap warga Uighur dan Muslim lainnya sebagai upaya kontra-terorisme yang sah."

KEYWORD :

China Muslim Uighur Amerika Serikat Jerman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :