Selasa, 16/04/2024 16:04 WIB

Pakar Politik: Pencoblosan 17 April Akan Berlangsung Lancar dan Aman

Politik identitas akan jadi role model dalam Pilkada, Pileg dan Pilpres lima tahun mendatang apabila pemenang Pilpres 2019 ini adalah yang memakai politik identitas.

Karyono Wibowo dan Indria Samego dalam sebuah diskusi di Jakarta

Jakarta, Jurnas.com - Pengamat Politik Senior LIPI Indria Samego, dan Direktur Indonesian Publik Institute (IPI) Karyono Wibowo meyakini pemungutan suara pada 17 April 2019 akan berakhir lancar dan aman.

"Pemilu kita akan naik kelas. Sudah delapan kali kita mengadakan pemilihan pasca-Reformasi 98," ujar Indria dalam diskusi publik bertajuk "Prediksi Dinamika Pemilu Serentak 2019 Dalam Perspektif Sosial Politik Dan Keamanan" di Upnormal, Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (9/4/2019).

Ia mengakui, proses pemilu serentak 2019 ini penuh dengan dinamika yang panas. Misalnya adanya salah satu Capres yang menggebrak meja saat kampanye.

"Kemarin kita misalnya mendengar calon presiden menggebrak-gebrak meja, itu emosi sesaat. Cuma penafsiran publik bisa bermacam-macam. Apalagi dengam adanya media sosial yang memberikan kesempatan kita menilai," ujar Indri.

Ia juga menyinggung pernyataan Amien Rais yang mengatakan akan menggerakkan people power jika ada kucurangan pada Pilpres. Di pihak 01, ada pernyataan Perang Total sebagaimana disampaikan Moeldoko.

"Intinya saya melihat ini sangat mempengaruhi rasa aman masyarakat. Harapan kita dari pemilu ke pemilu demorasi naik kelas," katanya.

Hal sama disampaikan Direktur Indonesian Publik Institute (IPI), Karyono Wibowo. Menurut dia, pemilu, termasuk pada hari coblosan 17 April akan berlangsung lancar dan aman-aman saja.

"Jadi saya melihat pas di hari pemungutan suara akan tetap aman. Kalaupun ada gangguan keamanan saya kira aparat akan dengan mudah mengendalikan situasi," ujar Karyono.

Kendati demikian, Karyono mengakui bahwa Pemilu 2019 masih menyisahkan banyak masalah. Buktinya ada ribuan pelanggaran Pemilu yang dilaporkan ke Bawaslu.

Masalah lainnya adalah produksi haoks yang terus meningkat dari hari ke hari. Dia mengutip data dari Kominfo, bahwa ada 770 konten hoaks, dan 100 diantaranya terkait dengan hoaks politik.

Karyono juga mengutip data Politocal Wafe dan Masyarakat Anti Hoaks. Menurutnya, kalau dilihat dari trandnya, hoaks tidak ada berhenti sampai pada Pemilu 2019 ini. 

"Apalagi saya melihat gejala bahwa hoaks menjadi industri. Ini berbahaya bagi bangsa kita. Makanya saya sebut hoaks sebagai extra ordinary crime karena efek destruktifnya luar biasa," tandas Karyono sambari mencontohkan kasus Saracen.

Selain hoaks, Karyono juga menyoroti Politik Identitas yang diyakini akan terus terjadi pada pekan terakhir sebelum pencoblosan.

Menariknya, Karyono menilai penggunaan politik identitas akan terus terjadi pasca-Pilpres, khususnya jika yang menang Pilpres adalah pihak yang memakai politik identitas itu.

"Politik identitas akan jadi role model dalam Pilkada, Pileg dan Pilpres lima tahun mendatang apabila pemenang Pilpres 2019 ini adalah yang memakai politik identitas," jelas Karyono.

Ia menyontohkan Pilpres di Amerika Serikat, dimana Donald Trump mengalahkan Hillary Clinton dengan strategi yang dikenal dengan Propaganda Rusia.

"Ketika Trump berhasil, cara seperti Propaganda Rusia itu dipakai bahkan di copas (copy paste) di tempat lain. Misalnya di Brasil, bahkan dalam Pilpres kita kali ini juga identik memakak cara Trump itu. Role model kesuksesan," jelas Karyono.

Karyono sendiri menganggap politik identitas, hoaks, intimidasi, dan menebar ketakutan adalah cara-cara yang tidak baik dan mengancam kepribadian bangsa Indonesia.

Terlepas dari itu semua, Karyono sangat percaya, pemungutan suara Pilpres 2019 akan berjalan lancar dan aman. Bahkan ancaman people power Amien Rais tak akan mempan, karena ketokohan Amien Rais untuk menggerakkan massa sudah pudar.

"Saya yakin, Amien Rais tak akan bisa menggerakkan massa atau people power. Jetokohannya sudah luntur, bahkan di Jogja saja dia kalah jauh dibanding Sri Sultan HB dan tokoh lainnya," jelas Karyono.

KEYWORD :

Pengamat Politik Hari Pencoblosan 17 April Indria Karyono




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :