Kamis, 09/05/2024 06:57 WIB

Zeke Menemukan Dirinya Sebagai Penata Musik Sejak 2008

Jarak dan waktu ternyata tak menghalangi Zeke terus berkiprah di perfilman nasional atau bahkan internasional. 

Zeke meraih 2 penghargaan lewat film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak (Foto: doc pribadi)

Jakarta - Panggil saja ia Zeke. Laki-laki pengagum pebasket NBA Isiah Thomas ini menutup tahun 2018 dengan gemilang. Meraih 2 penghargaan lewat film Marlina Si Pembunuh Dalam Empat Babak, sebagai penata musik terbaik di Festival Film Bandung dan Festival Film Indonesia. Zeke tak sendiri. Ia berduet bersama temannya Yudhi Arfani.

Siapa Zeke? Pemilik nama asli Haris Khaseli Gumelar ini bukan orang baru di dunia perfilman. Namanya mulai diperhitungkan sejak meraih citra kategori penata musik terbaik 2008 lewat film FIKSI. Itulah penghargaan pertama Zeke Khaseli.

Setelah itu suami dari artis film AADC Ladya Cheryl pernah memboyong penghargaan The Asia Pasific Film Festival 2013 dalam film What They Don’t Talk About Love dan nominasi di kategori yang sama untuk film Nay (2016).

Musik film atau musik dikategorikan Zeke sebagai hobi sekaligus kariernya kini. “Jadi di tahun 2001 saya pernah mengerjakan album di Seattle, ketika itu saya baru lulus kuliah jurusan animasi di Art Institute of Seattle. Band saya namanya LAIN dan saya adalah pencipta lagu sekaligus vokalis, main guitar dan piano untuk band tersebut. Disitu saya menemukan diri saya sebagai pemusik. Kemudian saya pulang ke Jakarta dan launching album "Djakarta Goodbye" di gedung 28 Kemang,” kenangnya mengawali kiprahnya di dunia musik.

Saat itulah, lanjut Zeke, ia mulai mengenal wartawan The Jakarta Post bernama Joko Anwar, yang belakangan terkenal sebagai sutradara handal. Tak lama, Zeke secara kebetulan bekerja sama dengan Joko Anwar menggarap film Arisan sebagai asisten sutradara Nia Dinata. “Saya asisten sutradara tiga dia asisten sutradara satu,” ujarnya.

Selera musik Zeke dan Joko yang “nyambung” mengantarkan keduanya menjadi teman dekat. Bahkan, di film pertama arahan Joko Anwar berjudul Janji Joni (2005), Zeke diberikan kepercayaan membuat scoring film yang menjadikan musik adalah elemen penting dalam dunia perfilmnya. Dua tahun setelah itu, bersama dengan partner band-nya di LAIN, Aghi Narottama, Zeke diberi kepercayaan menjadi penata musik dalam film Joko lainnya, KALA.

Perkenalannya dengan Mouly Surya (sutradara film Marlina) dikatakan Zeke juga langsung klik. “Pada suatu saat saya diperkenalkan oleh co-producer Film Joko namanya Tia Hasibuan ke Mouly di hotel Grand Flora Kemang. Dari pertemuan pertama kita sudah langsung nyambung dan Mouly langsung menawarkan saya jadi music composer,” katanya saat dihubungi Jurnas via elektronik akhir tahun lalu.

Itulah momen saat Zeke menemukan dirinya sebagai penata musik film. Piala Citra pertama yang diperolehnya berjejer rapi menemani penghargaan lainnya di lemari kediaman ibunda tercinta di Jakarta.

Kendati nyaman bermusik di film, musik solo atau pun dengan band-nya tetap jalan. Zeke yang berdomisili di negeri Paman Sam pun berkomitmen untuk tidak berhenti berkarya. Jarak dan waktu tak menghalangi Zeke terus berkiprah di perfilman nasional atau bahkan internasional. Ditunggu karya berikutnya Zeke!

KEYWORD :

Piala Citra Penata Musik Film Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :