Jum'at, 19/04/2024 17:09 WIB

Ratusan Demonstran di Prancis Ditangkap

Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan kepada CNN bahwa pemerintah mengerahkan 89.000 anggota pasukan keamanan di seluruh negeri.

Demonstran Prancis (UPI)

Jakarta - Polisi menangkap 575 orang di Paris saat kekerasan pecah di akhir pekan keempat protes rompi kuning.

Polisi Paris menembakkan gas air mata dan meriam air ke beberapa pengunjuk rasa yang ganas dalam bentrokan di Champs-Elysees, ketika kerumunan demonstran di Paris bertambah menjadi 8.000 orang.

Para pengunjuk rasa yang mengenakan rompi kuning awalnya bersatu melawan kenaikan pajak bahan bakar - harga solar melonjak 16 persen tahun ini di Perancis menjadi rata-rata $ 1,69.

Namun jumlah demonstrasi telah berkembang menjadi protes yang lebih besar terhadap pemerintah Presiden Emmanuel Macron. Demonstran mengatakan dia tidak berhubungan dengan kelas pekerja.

Macron setuju untuk menghentikan rencana kenaikan pajak bahan bakar yang memicu protes tiga minggu lalu. Demonstran menuntut pajak yang lebih rendah, upah yang lebih baik, dan tunjangan pensiun.

Dilansir UPI, beberapa pengunjuk rasa berusaha memblokir jalur ganda Porte Maillot, yang merupakan rute bebas pulsa ke Paris.

Pemilik hotel menutup toko-toko dan restoran kelas atas yang melapisi Champs-Elysees sebagai tindakan pencegahan untuk mencegah penjarahan.

Teriakan "Turunkan Macron" terdengar di antara orang banyak, bersama dengan mengutuk polisi dan media berita.

Perdana Menteri Edouard Philippe mengatakan kepada CNN bahwa pemerintah mengerahkan 89.000 anggota pasukan keamanan di seluruh negeri.

Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan, Jumat sumber daya akan dikerahkan untuk menghentikan protes dari dibajak oleh "minoritas kecil" yang telah "diradikalisasi dan jatuh ke dalam kekerasan dan kebencian."

KEYWORD :

Prancis Para Demonstran Emmanuel Macron




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :