Jum'at, 26/04/2024 18:12 WIB

Agar Terhindar Paham Radikalisme, MPR Giat Menyosialisasikan Pancasila ke Pesantren

Agar tak terkontaminasi dengan paham yang salah  maka MPR melakukan sosialisasi Pancasila di pesantren.

Wakil Ketua MPR, Mahyudin Saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Banjari, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (19/5).

Balikpapan - Wakil Ketua MPR RI, Mahyudin mengatakan, menyosialisasikan Pancasila ke pondok pesantren perlu ditingkatkan di tengah tantangan kebangsaan seperti adanya kejadian terorisme.

Itu disampaikan saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Banjari, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (19/5). Untuk menangkal terorisme, menurut Mahyudin, perlu keterlibatan semua pihak.

"Saya kira kita perlu bersama untuk menangkal terorisme," paparnya.

Meski demikian dirinya dengan tegas mengatakan tidak setuju apabila terorisme dikaitkan dengan Islam. "Saya percaya terorisme bukan ajaran Islam,"terangnya.

Dirinya mengharap agar MUI mengeluarkan fatwa tentang terorisme. "Jangan dikaitkan Islam dengan terorisme," tegasnya.

Dihadapan 300 santri Al Banjari, Mahyudin yakin para santri yang ada berpaham ahlus sunnah waljamaah. Dirinya berharap agar generasi muda itu tidak terkontaminasi dengan paham yang salah.

Agar tak terkontaminasi dengan paham yang salah  maka MPR melakukan sosialisasi Pancasila di pesantren. "Kami antisipasi pemahaman yang salah dengan Pancasila," paparnya.

Kepada wartawan Mahyudin mengatakan bahwa program sosialisasi seperti ini sudah lama dilakukan oleh MPR. "Dan sekarang masyarakat semakin sadar akan pentingnya ideologi Pancasila," ujarnya.

Dikatakan kunjungan ke Al Banjari selain untuk bersilaturahmi juga untuk menjalankan tugas MPR. "Di bulan puasa ini kita perkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basariyah," ujarnya.

Anggota MPR dari Fraksi Partai Golkar Heti Latifah yang ikut menjadi nara sumber dalam sosialisasi itu menuturkan bahwa mereka yang berada di Al Banjari harus bangga menjadi santri sebab sebelum Indonesia merdeka santri ikut berjuang memerdekakan Indonesia.

"Banyak santri diangkat menjadi pahlawan," ujarnya.

Heti Latifah mengajak kepada santri untuk terus memperjuangkan cita-cita pendahulunya namun dengan cara kekinian. "Berjuang di jaman sekarang lebih sulit karena musuh tak seperti pada masa lalu," ungkapnya. "Musuh kita sekarang seperti kemiskinan dan narkoba," paparnya.

Ditegaskan para santri harus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu menguasai ekonomi.

KEYWORD :

Warta MPR Mahyudin Balikpapa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :