Kamis, 09/05/2024 01:35 WIB

Kementan Imbau Para Integrator Jaga Stabilitas Daging Ayam dan Telur

Para integrator juga menyepakati harga telur dan daging ayam sesuai dengan Harga Acuan Farm Gate yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalu Permendag No 27 Tahun 2017.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan I Ketut Diarmita dan Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono (Foto: Istimewa)

Jakarta – Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita memaspastikan tidak ada lonjakan harga daging ayam dan telur selama puasa dan lebaran. Pasalnya, ketersediaan daging ayam dan telur saat ini dalam posisi surplus.

Menurut I Ketut, pada rapat di Bali, 5 Mei 2018, para pelaku usaha perunggasan (Integrator, Red)) sudah meyakinkan pemerintah bahwa tidak ada kenaikan harga Day Old Chick Final Stock (DOC FS).

Para integrator juga menyepakati harga telur dan daging ayam sesuai dengan Harga Acuan Farm Gate yang telah ditetapkan oleh Pemerintah melalu Permendag No 27 Tahun 2017, yaitu ayam live bird di petani Rp18.000 dan di komsumen Rp32.000. Sementara untuk telur di petani Rp18.000 per kg dan di konsumen Rp22.000.

"Saya pinginnya jangan stabil tinggi, tapi stabil yang terjangku oleh masyarakat," kata I Ketut pada konferensi pers di Gedung Kementan, Jumat (11/5) kemarin.

Terkait isu kelangkaan dan kenaikan harga DOC FS, I Ketut Diarmita mengatakan, "Itu ulah oknum broker yang memanfaatkan suasana harga ayam yang bagus dan menghadapi bulan puasa serta lebaran, sehingga para peternak ramai-ramai mengisi kandangnya secara bersamaan."

Di tempat yang sama, Direktur perbibitan dan produksi ternak Kementan, Sugiono menghimbau agar integrator dan asosiasi perunggasan dapat berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga-harga dan ketersediaan daging, sehingga masyarakat dapat beribadah di bulan ramadan dengan tenang dan khusyuk.

Terkait dengan upaya untuk memperlancar arus distribusi dan menjaga stabilitas harga, Sugiono menyebutkan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan telah menyiapkan beberapa titik pasar tani yang dapat dimanfaatkan oleh integrator untuk ikut terlibat dalam operasi pasar demi memperlancar distribusi dan mendukung stabilisasi harga.

"Di titik mana ada harga tinggi, integrator siap untuk menggerojokkan telur dan daging ayam," terang Sugiono.

I Ketut Diarmita mencatat sudah ada tujuh integrator yang siap mengkucurkan pasokannya selama puasa dan lebaran. Ketujuh itu di antaranya, PT Charoen Pokphand, PT Japfa Comfeed, PT Bibit Indonesia, PT Wonokoyo Group, PT CJ-PIA, PT Cibadak Indah Sari Farm dan PT Hybro Indonesia.

KEYWORD :

Kementan telur ayam integrator DOC FS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :