Jum'at, 19/04/2024 12:12 WIB

Air Mata Rindu Gadis Malala "Si Pemberontak"

Malala tak kuat menahan tumpah ruah air mata dari pelupuk matanya. Enam tahun sudah Pakistan dia tinggalkan, sejak diburu oleh militan Taliban pada 2012 lalu.

Malala Yousafzai

Islamabad - Malala tak kuat menahan tumpah ruah air mata dari pelupuk matanya. Enam tahun sudah Pakistan dia tinggalkan, sejak diburu oleh militan Taliban pada 2012 lalu. Dan Kamis, 29 Maret 2018 kemarin menjadi reuni pertama Malala dengan Tanah Airnya.

"Biasanya aku tidak pernah se-emosional ini. Tapi kemarin, setelah memberikan sambutan saat berkunjung ke Pakistan, aku tidak bisa berhenti menangis," kata Malala dalam sebuah wawancara dengan BBC.

Bahkan, kata Malala, udara hangat ibu kota Islamabad menjadi penebus kerinduannya selama ini. Rindu yang selama enam tahun terakhir hanya bisa dia sampaikan lewat komunikasi jarak jauh. Emosional.

"Kunjungan itu sangat berharga buatku. Aku bahagia bisa pulang dan menginjakkan kakiku di tanah ini (Pakistan, Red) lagi," tuturnya.

Tak semua orang senang dengan kepulangan Malala. Di Twitter, sejumlah akun melampiaskan kemarahan atas kunjungan Malala ke Pakistan. Bahkan tak sedikit yang memaki perempuan 20 tahun itu, karena kedekatannya dengan Barat.

"Siapa sih Malala? Dia tidak punya hubungan dengan Pakistan, kecuali ungkapannya yang sarkastik untuk Pakistan. Bagaimana mungkin dia lupa menulis SAW untuk Nabi Muhammad dalam bukunya, itu bukanlah kesalahan semata. Dia hanya boneka," tulis @Sherazblouch.

"Malala datang ke Pakistan dengan pesawat spesial. Apa yang sudah dia lakukan untuk Pakistan? Dia meninggalkan Pakistan ke Inggris di usia enam tahun, sementara bocah lain yang terkena serangan APS hingga saat ini masih bersekolah di tempat yang sama. Anda mungkin benci kata-kata saya, tapi dia sedang bersandiwara," balas yang lain.

Merespon kebencian tersebut, Malala menegaskan cintanya untuk Pakistan. Seberapa jauh perjuangannya terhadap pendidikan kaum perempuan di seluruh dunia, Malala tetaplah rakyat Pakistan.

"Aku cinta Pakistan, dan aku tetap rakyat Pakistan. Aku ingin yang lebih baik untuk negara ini, dan untuk itu aku bicara soal pendidikan kaum perempuan. Aku tidak takut, bahkan jika teroris menyerangku," tegasnya.

KEYWORD :

Malala Pakistan Taliban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :