Jum'at, 26/04/2024 02:54 WIB

Kesepian Bisa Merusak Kualitas Tidur

Sebanyak 25 hingga 30 persen peserta mengatakan terkadang mereka merasa kesepian dan mengalami kesulitan tidur.

Ilustrasi jomblo (UPi.com)

Jakarta - Sebuah penelitian yag dilakukan oleh King`s College London menyebutkan, kesepian bisa mengganggu dan merusak kualitas tidur seseorang.

Dalam penelitian tersebut, lebih dari 2.200 anak berusia 18 dan 19 tahun di Inggris dan Wales memberikan informasi tentang tingkat kesepian yang mempengaruhi pola tidur mereka. Sebanyak  25 hingga 30 persen peserta mengatakan terkadang merasa kesepian dan mengalami kesulitan tidur. Dari yang kesepian itu, menurut periset King`s College Louise Arseneault, 24 persen lebih  merasa lelah dan kesulitan konsentrasi pada siang hari.

"Kualitas tidur yang berkurang adalah salah satu dari banyak dampak dari kesepian yang terjadi.  Temuan kami menggarisbawahi pentingnya pendekatan terapeutik dini untuk mengobati pemikiran negatif dan persepsi yang dapat membuat kesepian menjadi lingkaran setan," kata Arseneault.

"Banyak orang muda dalam penelitian kami saat ini berada di universitas, tinggal jauh dari rumah untuk pertama kalinya, yang dapat menenangkan perasaan kesepian. Oleh karena itu penting agar mereka mendapat dukungan yang tepat untuk mengatasi perasaan ini sebelum berubah menjadi kesehatan mental yang parah," lanjutnya.

Arseneault bersama Institut Psikiatri, Psikologi & Neuroscience melihat adanya hubungan antara kesepian dan kualitas tidur. Bahkan para peneliti juga memperhitungkan depresi dan kecemasan, yang umumnya terkait dengan masalah tidur dan rasa kesepian. Namun penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa kesepian menyebabkan tertidur lelap.

Penelitian ini juga menyebutkan bahwa  tidur gelisah pada orang kesepian bisa karena merasa kurang aman. Oleh karena itu peneliti memeriksa dampak keterpaparan masa lalu terhadap kekerasan, termasuk kejahatan, pelecehan seksual, penganiayaan anak dan penganiayaan kekerasan.

Hubungan antara kesepian dan kualitas tidur yang buruk hampir 70 persen lebih banyak diantara mereka yang pernah mengalami bentuk kekerasan paling parah.

Timothy Matthews yang juga seorang peneliti di institut tersebut menyebutkan keterpaparan terhadap kekerasan memperburuk hubungan kesepian dan tidur yang buruk. Masalah tidur pada orang yang sepi berhubungan dengan perasaan tidak aman.

"Yang masuk akal, saat tidur adalah keadaan dimana tidak mungkin untuk waspada terhadap keselamatan seseorang. Oleh karenanya merasa terisolasi dari orang lain bisa membuat lebih sulit untuk tidur nyenyak, terlebih lagi bagi individu yang telah terpapar kekerasan di masa lalu," ujar Matthews.

"Oleh karena itu penting untuk mengenali bahwa kesepian dapat berinteraksi dengan kerentanan yang ada sebelumnya pada beberapa orang. Individu-individu ini harus mendapat dukungan yang disesuaikan," katanya.

KEYWORD :

Tips Kesehatan Kesepian Kualitas Tidur




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :