Sabtu, 20/04/2024 15:19 WIB

INTERNASIONAL

AS Tuding Suriah Gunakan Krematorium Sembunyikan Mayat

Amerika Serikat (AS) pada Senin (15/5) menuding Suriah membangun penjara krematorium untuk menghancurkan sisa-sisa ribuan tahanan yang terbunuh, menekan Rusia untuk mengendalikan sekutunya

Sebuah citra satelit tertanggal 18 April 2017 milik DigitalGlobe dan dikeluarkan pada tanggal 15 Mei 2017 oleh Departemen Luar Negeri AS menunjukkan penjara Saydnaya, salah satu pusat penahanan terbes

Jakarta - Amerika Serikat (AS) pada Senin (15/5) menuding Suriah membangun penjara krematorium untuk menghancurkan sisa-sisa ribuan tahanan yang terbunuh, menekan Rusia untuk mengendalikan sekutunya.

Peringatan Moskow seharusnya tidak menutup mata terhadap kejahatan Bashar al-Assad, Departemen Luar Negeri merilis gambar satelit yang menurutnya mendukung laporan pembunuhan massal di sebuah penjara di Suriah.

"Amerika Serikat mencatat dan telah berkali-kali menyatakan terkejut dengan kekejaman yang telah dilakukan oleh rezim Suriah. Dan kekejaman ini telah dilakukan dengan dukungan tanpa syarat dari Rusia dan Iran," kata Stuart Jones, diplomat utama AS untuk Timur Tengah dilansir AFP pada Selasa (16/5)

Ia juga memberikan pesan kepada pemerintah Presiden Vladimir Putin, "Rusia sekarang harus, dengan sangat mendesak, menjalankan pengaruhnya terhadap rezim Suriah untuk menjamin bahwa pelanggaran mengerikan sekarang terhenti," tambahnya

Peringatan Jones muncul saat perundingan perdamaian yang disahkan PBB antara Damaskus dan oposisi Suriah yang akan segera dilanjutkan di Jenewa, dan tampaknya bertujuan untuk mempertahankan tekanan pada pendukung Assad.

Kepala delegasi oposisi untuk perundingan menyambut pernyataan AS tersebut, namun mengeluhkan hal tersebut sudah terlambat. "Ini hanyalah setetes di lautan. Apa yang terjadi di penjara rezim jauh lebih buruk dari ini," kata Nasr al-Hariri.

 

KEYWORD :

Amerika Serikat Suriah Pembunuhan massal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :