Sosok Gus Dur konsisten terhadap dua nilai besar yang selalu diajarkannya. Pluralisme dan keberpihakan terhadap kaum tertindas.
Cak Imin disebut-sebut sebagai tokoh yang memiliki jiwa pluralisme dan toleransi tinggi, di tengah beragam perbedaan suku, agama, bahasa, dan budaya
Perbedaan suku, agama, dan ras, merupakan sebuah takdir yang tidak perlu dipermasalahkan.
Dikatakan bahwa kebebasan merupakan hak setiap orang. Setiap individu menikmati kebebasa berkeyakinan, berpikir, berekspresi dan bertindak, dan bahwa pluralisme dan keragaman agama, warna kulit, jenis kelamin, ras dan bahasa dikehendaki oleh Tuhan.
Dalam konsepsi negara demokrasi, pluralisme adalah fitrah kebangsaan yang harus diterima, dihormati, dan dikelola dengan sebaik-baiknya.
Desa Damai memperkuat perempuan di tingkat akar rumput.