Pejabat Ethiopia dan pejuang milisi sedang melakukan operasi pembersihan etnis sistematis di negara bagian Tigray, menurut laporan rahasia pemerintah Amerika Serikat.
AS mendesak pasukan Eritrea untuk segera meninggalkan wilayah Tigray Ethiopia saat pemerintah Ethiopia meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia.
Sekitar lima juta orang di wilayah ini sekarang membutuhkan bantuan kemanusiaan, dan terutama bantuan makanan.
AS telah meminta pihak-pihak untuk mengakhiri konflik, mengizinkan akses kemanusiaan, dan menghentikan pelanggaran hak asasi manusia.
Badan tersebut mengatakan telah memberikan bantuan darurat kepada lebih dari satu juta orang sejak mulai didistribusikan di wilayah barat laut dan selatan Tigray pada Maret.
Ribuan orang telah tewas sejak konflik meletus, 2 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan 91 persen dari populasi hampir 6 juta membutuhkan bantuan, menurut laporan terbaru oleh Kantor PBB untuk Urusan Koordinasi Kemanusiaan.
Juru bicara UNICEF, Marixie Mercado, mengatakan bahwa satu dari dua wanita hamil dan menyusui di Tigray mengalami kekurangan gizi akut, membuat mereka dan bayi mereka rentan terhadap penyakit.
Pengusiran itu diumumkan Kamis malam (Jumat waktu setempat), dua hari setelah Kepala Bantuan PBB memperingatkan bahwa blokade bantuan yang dilakukan pemerintah, menyebabkan ratusan ribu orang di Tigray mengalami kelaparan.
PBB yakin pemerintah Ethiopia berada di balik kejahatan terhadap kemanusiaan di Tigray