Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan pemerintah Amerika Serikat sengaja memprovokasi Korea Utara agar leluasa melakukan tindakan keras.
Presiden Turki mengkritik pernyataan Menlu Rusia yang meminta Ankara untuk menyerahkan Afrin kepada rezim Assad
Washington mengikis resolusi PBB tentang kerangka hukum internasional proses perdamaian Timur Tengah.
Rusia ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang serangan yang menewaskan pemimpin kelompok teror itu
Dalam hubungan ini Lavrov menunjuk pada ekspansi NATO yang tak terkendali dan penyatuan cepat struktur militer
Moskow malah mengatakan, pihaknya tidak melanggar kesepakatan itu dan yakin AS berencana untuk meninggalkan kesepakatan itu sebagai bagian dari rencananya untuk mengembangkan rudal canggihnya sendiri.
Berbicara di majelis tinggi parlemen atau Dewan Federasi Rusia di Moskow, Lavrov mengatakan bahwa mempersiapkan tanggapan yang sesuai memerlukan waktu dan analisis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, jumlah kematian akibat virus korona global telah melampaui 732.000 orang, dengan jumlah kasus di seluruh dunia melebihi 19,9 juta.
Moskow prihatin dengan ketegangan di Mediterania Timur dan menyatakan kesediaannya untuk menengahi konflik di wilayah tersebut.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu meminta rekannya dari Rusia Sergey Lavrov untuk menekan Armenia agar mematuhi gencatan senjata.