Jenderal Qassem Soleimani deklarasikan dukungan penuh kepada rakyat Palestina untuk melawan keputusan Donald Trump yang mengakui al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota Israel.
Komplotan intelijen Israel-Arab merekrut tim teroris memasuki Iran untuk menyerang Soleimani, yang memimpin Quds IRGC Force, di provinsi tenggara Kerman di negara itu.
Roket-roket itu mendarat di dekat terminal kargo udara, membakar dua kendaraan dan melukai beberapa orang, kata Media Sel Keamanan Kementerian Dalam Negeri Irak dalam sebuah pernyataan sebelumnya.
Kematian Soleimani tidak akan menghentikan misinya, justru para penjahat yang memiliki "darah" Soleimani dan para martir lainnya yang tewas dalam serangan tersebut akan memberikan pembalasan yang mengerikan.
IRGC mengumumkan pada Jumat (3/1) pagi bahwa Mayor Jenderal Soleimani dan komandan kedua Mobilisasi Populer Irak (PMU), Abu Mahdi al-Muhandis tewas dalam serangan helikopter AS.
IRGC mengumumkan pada Jumat (3/1) pagi bahwa Mayor Jenderal Soleimani dan al-Muhandis menjadi tegwas dalam serangan yang helikopter AS. Kelompok pro-pemerintah Irak juga mengkonfirmasi insiden itu.
Militer Israel mengatakan sudah mensiagakan pasukannya untuk menanggapi kemungkinan ancaman dari Iran. Israel juga sudah menutup Gunung Hermon, resor ski di Dataran Tinggi Golan yang diduduki, bagi para pengunjung.
Pentagon mengatakan, serangan itu bertujuan menghalangi rencana serangan Iran ke depannya.
Kekuatan global memperingatkan agar seluruh pihak menahan diri, mengingat genderang perang sudah ditabuh oleh Washington di Timur Tengah.
Abdul-Mahdi mengecam serangan AS sebagai tindakan "agresi" terang-terangan yang akan memicu perang yang menghancurkan.