Kamis, 18/04/2024 19:44 WIB

Tokoh Syiah Kecam Agresi AS di Irak

Abdul-Mahdi mengecam serangan AS sebagai tindakan

Gambar ini menunjukkan akibat dari serangan roket di Bandara Internasional Baghdad, Irak, awal 3 Januari 2020. (Foto: Facebook)

Baghdad, Jurnas.com - Perdana Menteri Irak, Adil Abdul-Mahdi mengutuk agresi Amerika Serikat (AS) yang menewaskan komandan Pasukan  Revolusi Islam Iran (IRGC), Jenderal Qassem Soleimani di Bandara Internasional Baghdad, Irak Jumat (3/1)

Washington mengkonfirmasi Jumat pagi bahwa pasukannya membunuh Jenderal Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis, komandan kedua dari Mobilisasi Unit (PMU) pro-pemerintah Irak dalam serangan di bandara internasional Baghdad.

Abdul-Mahdi mengecam serangan AS sebagai tindakan "agresi" terang-terangan yang  akan memicu perang yang menghancurkan. Ia menggambarkan Jenderal Soleimani dan Muhandis sebagai ikon kemenangan Irak atas Islamic State Iraq and Syria (ISIS) yang didukung Barat.

"Pembunuhan seorang komandan militer Irak di sebuah pos resmi adalah agresi terhadap negara Irak, negaranya, pemerintahnya dan rakyatnya," kata Abdul-Mahdi, merujuk pada Muhandis.

Ia menggambarkan serangan itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap kondisi yang mengesahkan kehadiran pasukan AS di tanah Irak. Ia juga mengatakan, agaresi itu melabrak undang-undang yang melindungi keamanan dan kedaulatan Irak.

Abdul-Mahdi meminta parlemen Irak untuk mengadakan pertemua luar biasa. Parlemen mengatakan akan berkumpul kembali pada Sabtu (4/1) untuk memutuskan masa depan kehadiran militer Amerika.

Sementara itu, tokoh Syiah Irak, Muqtada al-Sadr mengirimkan belasungkawa kepada bangsa Iran dan Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Seyyed Ali Khamanei.

Ia mengutuk pembunuhan yang menyasar Jenderal Soleimani dan Muhandis sebagai upaya Washington untuk menahan sentimen anti AS di Irak dan tekad negara itu untuk mencabut terorisme yang didukung asing.

Ia juga memerintahkan semua pasukannya untuk mempertahankan kesiapan untuk membela negara Arab terhadap pelanggaran lebih lanjut pasukan Amerika.

"Sebagai pelindung perlawanan Irak patriotik, saya memberikan perintah untuk semua mujahidin, khususnya Tentara Mehdi, Brigade Hari yang Dijanjikan, dan semua kelompok patriotik dan disiplin untuk siap melindungi Irak," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ia juga meminta semua pihak untuk berperilaku dengan kebijaksanaan dan kelihaian.

KEYWORD :

Tokoh Syiah Irak Muqtada al-Sadr Qassem Soleimani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :