Para pengunjuk rasa di alun-alun Riad al-Solh di Beirut, merayakan pengunduran diri empat menteri bawahan PM Hariri, yang dinilai akan menguatkan pemerintahan Lebanon.
Negara itu telah dikunci sejak pertengahan Maret untuk mengendalikan wabah yang telah menginfeksi 870 orang dan menewaskan 26 orang.
Hizbullah dan pemerintah Lebanon memikul tanggung jawab atas upaya para pria bersenjata untuk menyusup ke wilayah Israel, yang mengakibatkan kontak senjata tetapi tidak ada korban yang dilaporkan.
Lebanon memerintahkan bisnis di seluruh negeri untuk ditutup selama dua minggu dan memberlakukan jam malam
Amnesty International mendesak pihak berwenang Lebanon untuk menyelidiki dan meminta pertanggungjawaban petugas
Lebanon berada di ambang ketidakmampuan untuk menghidupi dirinya sendiri, ketika krisis keuangan negara itu meningkatkan kemiskinan dan inflasi.
Perekonomian Lebanon yang memburuk, pengurangan subsidi dan gejolak politik yang diperkirakan telah membuat penduduk berisiko kelaparan akut dalam beberapa bulan.
Setiap kedatangan dari India atau Brasil harus tinggal 14 hari di negara lain sebelum diizinkan memasuki Lebanon
Pasukan keamanan Lebanon memperingatkan orang-orang di Lebanon agar tidak menggunakan aplikasi seluler CallApp atas aktivitas mencurigakan yang terkait dengan Israel.
Krisis bahan bakar yang terus memburuk telah mencapai titik terendah dalam seminggu terakhir, dengan pemadaman listrik memaksa beberapa rumah sakit, toko roti, dan bisnis untuk mengurangi atau menutup.