Romahurmuziy akan membuat poros baru dan meninggalkan koalisi kekeluargaan, jika Gerindra dan PKS tetap mengusung Sandiaga - Mardani.
PKB mengajak semua partai politik merapatkan barisan menghadapi partai koalisi pendukung Cagub petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat di Pilkada DKI.
Sesungguhnya, kata Mardani, tidak pernah terbesit bagi dirinya untuk ikut meramaikan pertarungan cagub-cawagub di Pilkada DKI. Karena, kata dia, selama ini dirinya lebih fokus pada usaha penataan jaringan partai di koalisi kekeluargaan bersama Gerindra, PDIP, PPP, Demokrat, PKB, dan PAN.
Gerindra mengaku tidak ciut dengan kemunculan koalisi poros baru. Tergabungnya empat partai itu dinilai hanya bentuk akrobat politik untuk mencari perhatian menjelang Pilkada.
Koalisi kekeluargaan menunggu PDI Perjuangan (PDIP) untuk memutuskan pasangan calon gubernur (Cagub) yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ahok-Djarot bakal mendapat lawan berat jika koalisi partai lain bersepakat mengusung pasangan Yusril Ihza Mahendra-Sandiaga Uno dalam Pilkada DKI 2017.
Rencananya, para elit partai yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan akan berkumpul untuk membahas cagub usungannya di kediaman SBY malam ini, di Cikeas, Jakarta.
PKB berharap koalisi kekeluargaan bersatu mengusung satu pasangan calon untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI.
Hasil pertemuan empat pimpinan Parpol di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengerucut dua nama sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Koalisi Kekeluargaan harus bisa mencari sosok yang memiliki akseptabiltas dan elektabilitas tertinggi guna menyaingi petahana.