Nadiem Anwar Makarim menyebut momentum belajar dari rumah (study from home) menjadi kesempatan bagi para guru, untuk memaksa dirinya beradaptasi dengan sistem belajar daring.
Belajar dari rumah lebih menitikberatkan pada pendidikan kecakapan hidup, antara lain pemahaman mengatasi pandemi Covid-19, penguatan nilai karakter
Program ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan pemerintah sebelumnya, untuk meniadakan kelas tatap muka akibat pandemi virus corona baru (Covid-19), dan menggantinya dengan kelas jarak jauh.
Pasalnya, dengan kebijakan Belajar dari Rumah yang diinstruksikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, kini guru didorong untuk segera melakukan penguasaan teknologi.
Pertama, jangan stres. Nadiem mengatakan sebuah hal yang normal bila selama pandemi banyak guru dan orang tua yang gagap menggunakan teknologi.
Rhenald Kasali menyebut masih banyak siswa yang mengalami kebingungan saat menerapkan kegiatan Belajar dari Rumah, setelah ditiadakannya belajar tatap muka di sekolah.
Pandemi virus corona baru (Covid-19) telah membawa paradigma baru di tengah masyarakat. Salah satunya, orang tua dituntut menjadi pengganti guru sekolah untuk anak, sementara proses pembelajaran dilakukan di rumah.
Bahkan, kunjungan guru ke rumah peserta didik selama pandemi virus corona baru (Covid-19) juga tetap berlangsung, akibat keterbatasan akses internet di wilayah-wilayah tertentu.
Seiring dengan instruksi pemerintah agar semua peserta didik Belajar dari Rumah, pengelola PAUD dituntut siap berkreasi, berinovasi, serta bertranformasi dengan informasi dan teknologi (TI) digital.
Sebuah survei keluarga di Inggris menunjukkan bahwa siswa kaya menghabiskan waktu untuk pendidikan lebih lama dari pada siswa miskin