Sabtu, 20/04/2024 23:12 WIB

Soal Belajar Daring, Mendikbud: Guru Dipaksa Adaptasi

Nadiem Anwar Makarim menyebut momentum belajar dari rumah (study from home) menjadi kesempatan bagi para guru, untuk memaksa dirinya beradaptasi dengan sistem belajar daring.

Ilustrasi belajar daring (Foto: Shutterstock)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyebut momentum belajar dari rumah (study from home) menjadi kesempatan bagi para guru, untuk memaksa dirinya beradaptasi dengan sistem belajar daring.

Sebagaimana diketahui, pemerintah meliburkan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah, guna menekan angka penyebaran virus corona baru (Covid-19).

"Ini jadi kesempatan guru dan anak untuk beradaptasi, kita terpaksa beradaptasi. Yang tadinya tidak mau atau gaptek (gagap teknologi), terpaksa menggunakan ini," ujar Nadiem dalam video conference bersama awak media pada Selasa (24/3) kemarin.

Selain momentum untuk beradaptasi, belajar daring ini juga dapat dimanfaatkan untuk memilih dan mengevaluasi e-learning mana yang cocok dengan selera dan kebutuhan sekolah.

"Ini kesempatan emas untuk mengevaluasi mana platform yang bisa digunakan secara mudah. Kita mendapatkan feed back (umpan balik, Red), metode apa, limit, benefit, dan apa yang tidak berhasil," ujar dia.

Sementara terkait pembatalan ujian nasional (UN) tahun ini, Mendikbu meminta maaf kepada orang tua siswa, yang sudah terlanjur berinvestasi untuk persiapan UN sang anak.

Menurut dia, UN terlalu berisiko dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19, serta dikhawatirkan membahayakan keselamatan dan keamanan guru, siswa, dan orang tua.

"Kepada yang kecewa, saya mohon maaf. Karena ini kondisi darurat, setiap hari angka (Covid-19) meningkat," ujar Mendikbud dalam video conference dengan awak media pada Selasa (24/2) siang.

"Ketika ada opsi memastikan kualitas pembelajaran atau memastikan keselamatan dan keamanan nyawa anak, kami memilih keselamatan nyawa," tegas dia.

KEYWORD :

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim Belajar Daring




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :