Berdasarkan pantauan BMKG, Fenomena El Nino sudah terjadi di wilayah Jateng. Fenomena ini ditandai dengan cuaca kemarau dan turunnya curah hujan.
Guna memenuhi kebutuhan masyarakat ihwal pengairan pertanian dan perkebunan, Pemprov Jawa Tengah membangun embung di daerah-daerah yang kesulitan air khususnya saat musim kemarau.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan beras dalam menghadapi potensi cuaca ektrem El Nino aman dan tercukupi.
Kementerian Pertanian harus melakukan terebosan dan langkah cepat dalam mengantasipasi El Nino dan puncak musim kemarau pada Agustus-September.
Indonesia akan menghadapi kemarau ekstrem yang sangat panjang.
Kepala Bapanas telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan impor beras guna menjaga stok beras nasional
Kekeringan yang terjadi terkait dengan cuaca ekstrem, bukan karena musim kemarau yang sedang berlangsung di Indonesia.
Salah satu cara paling efektif untuk mengurangi polusi udara di Jabodetabek adalah dengan air hujan yang sudah cukup lama tidak turun akibat kemarau panjang. Maka rekayasa atau modifikasi cuaca harus secepatnya dilakukan seperti yang sudah menjadi arahan Bapak Presiden.
Kegiatan ini dimaksudkan agar petani dapat meningkatkan ilmu dan keterampilannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang bersumber dari kearifan lokal sehingga menghadapi dampak El Nino atau kemarau panjang tetap mampu menyediakan pangan.
Pemerintah pemulihan terhadap pertanaman padi yang dilanda kekeringan sampai dengan 28 Agustus 2023 seluas 538 hektare dari total 879 hektare.