Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendorong para pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) supaya menguasai keterampilan lunak (soft skill), sebelum terjun ke dunia kerja.
Pandemi Covid-19 seolah tidak menjadi penghalang siswa-siswi SMK Model PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur untuk berinovasi. Berbekal peralatan sederhana, siswa sekolah tersebut mampu menciptakan Mobil Listrik UMKM bak warung berjalan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) meluncurkan program `upskilling` dan `reskilling`, yang menyasar setidaknya 2.160 guru kejuruan SMK.
Indra merinci, dalam data Neraca Pendidikan Daerah di laman resmi Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan, pada 2019 terdapat lebih dari 20 persen anak usia SMA/SMK, lebih dari 18 persen anak usia SMP, dan lebih dari 4 persen anak usia SD di DKI Jakarta yang belum bersekolah.
Kepala Sekolah SMK Model PGRI 1 Mejayan, Sampun Hadam mengatakan PT INKA Group siap mendampingi pengembangan mobil listrik tersebut, baik dari segi perencanaan layout body mobil, perencanaan peralatan, hingga perencanaan produksi.
Ketiga SMK tersebut ialah SMK Negeri 2 Solo, SMK WARGA Solo, dan SMK 1 Muhammadiyah Sukoharjo, yang dikunjungi Wikan dalam rangka inspeksi mendadak (sidak) pekan lalu.
Wikan melanjutkan, apabila setiap kawasan industri memiliki satu SMK, maka setidaknya akan ada 98 SMK mitra industri yang tersebar di seluruh Indonesia.
SMK yang peletakkan batu pertamanya dilakukan Jumat (4/9) itu akan melayani kompetensi keahlian tata bola dan perhotelan. Kedua kompetensi keahlian tersebut akan melengkapi jurusan teknik pesawat terbang yang sudah ada sebelumnya.
Khofifah berharap SMK Model PGRI 1 Mejayan selama lima tahun ke depan dapat menjalin kemitraan dengan masyarakat desa, sebagai wujud pusat pelayanan masyarakat dan menggerakkan ekonomi lapis bawah.
Api perjuangan kemerdekaan bangsa lahir atas pemahaman sejarah