Meningkatnya korban sipil dalam konflik Afghanistan memunculkan kekhawatiran besar
Turki memiliki peran dalam proses untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Afghanistan, kata seorang pejabat Afghanistan pada Sabtu.
Kelompok militer Taliban mengatakan tidak ada kemungkinan untuk melakukan gencatan senjata dalam waktu dekat.
Donald Trump ingin menarik militernya dari Afganistan. Dan sebagai gantinya, Gedung Putih akan mengirim intelijen.
Meski mengaku bisa memenangkan perang itu dengan singkat, Trump mengatakan, tidak ingin memilih jalan itu dan tidak menginginkan Washington menjadi tentara dunia.
Jumlah warga sipil yang tewas di Afganistan pada paruh pertama 2019, lebih banyak disebabkan oleh NATO dibandingkan militer Taliban dan gerilyawan lainnya
Amerika Serikat (AS) dan kelompok Taliban akan berusaha untuk meneken kesepakatan
Trump bahkan menyebut Afghanistan sebagai tempat berbahaya. Ia mengibaratkan seperti Universitas terorisme Harvard.
Sehari sebelum pengumuman, serangan bunuh diri yang diklaim Taliban di Provinsi Kunduz, Afghanistan, menewaskan 10 orang dan melukai lima lainnya, termasuk kepala polisi.
Afganistan kembali berada dalam kondisi tidak pasti jelang pengumuman hasil pemilihan umum (pemilu) presiden pada Oktober ini.