Menteri Teten juga menginginkan daerah untuk mengembangkan produk-produk UKM berskala besar dan juga daerah lebih fokus mengembangkan produk UKM sesuai dengan kondisi dan potensi daerah masing-masing.
"Modernisasi dan transparansi ini penting supaya koperasi bisa tumbuh kembang di era digital," kata Menteri Teten
"Harus ada dan terbentuk konglomerasi Kopontren di Indonesia," kata Menteri Teten
"Saya minta koperasi jangan dijadikan sebagai tempat pencucian uang, kedok dari praktek perbankan, dan praktek rentenir," ujar Menteri Teten.
"Pemberdayaan warung rakyat saat ini menjadi urgent karena sebagian warung ini terdesak oleh retail modern. Ada 3.5 juta berdasarkan data kami, yang perlu diberdayakan, supaya mereka tetap bisa berusaha menghidupi keluarga. Karena warung kekuatan ekonomi rakyat yang paling real," kata Menteri Teten
“Kami sangat memahami bahwa ini akan berdampak signifikan bagi kelangsungan usaha KUMKM kita,” kata Teten
“Untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat COVID-19, Kementerian Koperasi dan UKM sedang menyiapkan beberapa program. Salah satunya adalah, memberikan stimulus bagi peningkatan daya beli UMKM dan disetujui oleh Presiden dengan anggaran Rp 2 triliun,” kata Teten.
“Kami akan segera menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi untuk memitigasi dampak Covid-19 terhadap para pelaku koperasi dan UMKM,” kata Menteri Teten
“Beradasarkan pantauan kami di lapangan, UKM yang memproduksi APD untuk kebutuhan tenaga medis mengaku harus memasarkan dan harus berjibaku menjual produknya. Seharusnya pemerintah bisa memfasilitasi UKM produsen APD dalam bentuk kerjasama kemitraan baik dengan konsumen maupun lembaga keuangan dari sisi pembiayaan,” kata Amin.
Kementerian koperasi dan UKM telah menyiapkan lima skema perlindungan ekonomi bagi Koperasi dan UMKM terdampak Corona.