Kamis, 25/04/2024 17:14 WIB
TAG : Aktivis
  • Menaker Minta Buruh Penuhi May Day Dengan Kegembiraan

    Kamis, 27/04/2017 17:49 WIB

    Dalam beberapa kesempatan pertemuan dengan serikat pekerja, menteri yang juga mantan aktivis itu mengatakan, ke depan, ia ingin May Day akan menjadi sebuah festival kebudayaan.

  • Soal Kasus Rizieq, Komnas HAM akan Sampaikan Rekomendasi pada Juli

    Senin, 19/06/2017 00:13 WIB

    Hingga saat ini, Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan atas kasus dugaan kriminalisasi terhadap aktivis Islam, seperti Rizieq Syihab dan Al Khaththath.

  • Internasional

    Bikin Akun Twitter, Malala Langsung Diserbu Netizen

    Sabtu, 08/07/2017 16:01 WIB

    Malala langsung memperoleh 100.000 pengikut hanya dalam waktu 30 menit.

  • INTERNASIONAL

    Wanita Masih Diperlakukan Seperti Budak di Arab Saudi

    Minggu, 09/07/2017 12:07 WIB

    Manal Al-Sharif yang sempat sembilan hari menghabiskan waktunya di penjara karena mencemoh larangan mengemudi bagi wanita di Arab Saudi kini buka suara terkait cobaan yang dialaminya itu

  • Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Minggu, 01/01/2017 16:09 WIB

    Oesman Sapta : Anggota MPR Dilantik Harus Memiliki Politik Kebangsaan

    Jakarta - Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang melantik dua anggota MPR RI Pengganti Antar Waktu yakni,Drs.Erwin TPL Tobing dan Jimmy Demianus IJIE dari Fraksi PDI-P mewakili Kalimantan Barat dan Papua Barat pada 26 Juli, di Ruang Delegasi, Plaza Nusantara, Gedung MPR,DPR dan DPD,Jakarta Selatan.

    Erwin Tobing menggantikan dr Karolin Margret Natasa yang mengundurkan diri dari keanggotaan DPR RI fraksi PDI-P dan terpilih menjadi Bupati Landak, Kalimantan Barat. Sementara, Jimmy Demianus IJIE, anggota MPR sisa masa jabatan tahun 2014 - 2019 mewakili PDI-P dari daerah pemilihan Papua Barat. Pelantikan ini dilakukan dalam rangka melaksanakan peraturan MPR RI agar para anggota dilantik mengucapkan sumpah dan janji sebagai anggota MPR pengganti antar waktu.

    Oesman Sapta mengatakan, Erwin yang merupakan mantan petinggi Polri dan Jimmy merupakan anggota aktivis yang kaya akan kreativitas dan wawasan akan melaksanakan tugas kenegarawanan, dimana di lembaga MPR tempat berkumpul mereka yang mewakili kepentingan MPR, DPR, dan DPD. "Dari sisi konstitusional dan moral, setiap anggota MPR dalam berpolitik harus berpolitik kebangsaan," kata Oso, panggilan akrab Osman Sapta.

    Oso menyebutkan, kita boleh berbeda dari asal daerah atau berbeda dari asal fraksi, tapi ketika lembaga pemusyawaratan ini tujuan kita hanya satu yakni, Indonesia kita cita-citakan. " Indonesia yang memberikan jaminan setiap umat beragama dapat melaksanakan ibadahnya. Indonesia yang dicita-citakan memberi rasa keadilan bagi setiap warganegara dan Indonesia yang dicita-citakan tidak menciptakan kesenjangan dalam program pembangunan di seluruh wilayah Indonesia," paparnya.

    Dikatakan Oso, selama ini dipahami bahwa pembangunan hanya berpusat di Pulau Jawa saja, telah menimbulkan kesenjangan dan sebagian masyarakat terusik rasa nasionalismenya. Namun patut kita bersyukur pada pemerintah saat ini bahwa praktek pembangunan yang tersentral di Pulau Jawa sudah tidak terjadi lagi.

    "Seperti pembangunan wilayah perbatasan di Kalimantan dan pembangunan pabrik-pabrik di Papua, serta perbedaan harga minyak yang Rp 80 ribu di Papua, menjadi sama harganya dengan di Jakarta hanya Rp 8000."

    Menurut Oso, tugas politik kebangsaan kita dalam menghilangkan kesenjangan sudah tidak seberat dulu lagi, tapi kesenjangan rasa kebangsaan di sebagian masyarakat kita masih jadi beban berat bagi. Ada sebagian masyarakat kita yang lengah, yang menurun dan bahkan menghilang rasa nasionalisme. Hal inilah yang bisa mengancam NKRI."Indonesia tidak mungkin makmur bila tidak ada kemakmuran di daerah-daerah," kata Oso.

    Ia mengajak anggota MPR yang baru dilantik, setelah aktif di masyarakat untuk meningkatkan rasa nasionalisme, selain juga yang utama melakukan sosialisasi 4 pilar dan menggunakan momentum apapun untuk memperkuat persatuan di Indonesia. "Mari jadikan lembaga MPR agar menjaga ideologi dan konstitusi serta mengawal cita-cita bangsa," ujarnya mengakhiri.

  • Fakta-Fakta Unik di Balik Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi

    Kamis, 07/09/2017 12:58 WIB

    Aung San Suu Kyi (72) adalah mantan aktivis yang pernah mendapatkan Nobel Perdamaian dari Persatuan Bangsa-Bangsa pada 1991 silam.

  • Internasional

    Amnesty International Minta Mesir Bebaskan Aktivis Nubia

    Rabu, 13/09/2017 08:37 WIB

    Amnesty International mendesak pemerintah Mesir untuk membebaskan 24 aktivis Nubia yang ditahan pekan lalu

  • Internasional

    Austria Resmi Larang Wanita Kenakan Cadar

    Senin, 02/10/2017 07:05 WIB

    Sejumlah aktivis mengecam undang-undang larangang mengenakan cadar yang mulai diberlakukan Austria pada Minggu (1/10)

  • Serangan Udara Suriah Tewaskan Puluhan Warga Sipil

    Senin, 27/11/2017 07:23 WIB

    Beberapa aktivis mengatakan puluhan warga sipil tewas dalam serangan udara dan tembakan artileri di Suriah

  • Ketua MPR Ajak Anak Muda Palu Lawan Korupsi

    Rabu, 20/12/2017 06:36 WIB

    MPR Zulkifli Hasan dengan bertemu aktivis dan pemuda di Kota Palu, Sulawesi Tengah.