Berdasarkan data BPS, neraca perdagangan durian Indonesia dulu selalu defisit. Baru pada tahun 2018 Indonesia mampu membalikkan neraca perdagangan menjadi surplus.
Beberapa produksi pangan nasional bahkan mampu surplus.
Neraca perdagangan sektor pertanian surplus 11 Miliar USD. Namun demikian perlu tetap mendorong investasi dan ekspor sektor pertanian.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan surplus ini meskipun belum sesuai harapan, dapat menjadi sinyal positif bagi perbaikan neraca perdagangan.
Penurunan defisit transaksi berjalan ini tidak lepas dari catatan surplus Neraca Perdagangan di bulan pertama pada kuartal IV 2019 atau Oktober 2019 yang sebesar US$161,3 juta
Fokus pemerintah ke depan adalah menjaga pertumbuhan ekonomi agar tetap positif dan menekan defisit transaksi berjalan, serta pada saat yang sama memperbesar surplus neraca perdagangan
Kemendag dan Kementan memperkuat sinergi untuk mencapai surplus neraca perdagangan dengan pertumbuhan ekspor nonmigas.
Surplus ini disebabkan oleh surplus sektor nonmigas sebesar US$3,27 miliar, meskipun sektor migas mencatatkan defisit US$931,6 juta
Bulan Agustus produksi diperkirakan 149.461 ton dengan kebutuhan 124.208 ton sehingga surplus 25.253 ton.
Perhitungan surplus dan defisit sebagian besar memang dipengaruhi oleh kebutuhan tingkat konsumsi masyarakat.