Koalisi kekeluargaan menunggu PDI Perjuangan (PDIP) untuk memutuskan pasangan calon gubernur (Cagub) yang akan diusung di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Gerindra menimpali keputusan PDIP mengusung Ahok-Djarot sebagai simbol kekalahan positioning politik gubernur DKI tersebut terhadap ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri. "Hanya Megawati yang bisa kalahkan Ahok," ujar ketua DPP Gerindra Desmond J Mahesa di gedung DPRRI, Senayan, Jakarta, Rabu (21/9/2016).
Rencananya, para elit partai yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan akan berkumpul untuk membahas cagub usungannya di kediaman SBY malam ini, di Cikeas, Jakarta.
PKB berharap koalisi kekeluargaan bersatu mengusung satu pasangan calon untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada DKI.
Hasil pertemuan empat pimpinan Parpol di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) telah mengerucut dua nama sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Saat itu Sri melaporkan harta kekayaannya sebanyak Rp 17.290.847.398 dan US$ 393.189 tahun 2010 lalu
Koalisi Kekeluargaan harus bisa mencari sosok yang memiliki akseptabiltas dan elektabilitas tertinggi guna menyaingi petahana.
Kekuatan parpol-parpol pedukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat mulai gembos alias tidak solid.
Ketua DPP Gerindra Habiburrakhman mengatakan kekuatan dukungan terhadap pasangan cagub-cawagub petahana Ahok-Djarot perlahan semakin menyusut.
Dan ternyata baru ketahuan `kedoknya`, Australia yang menjadi negara perbatasan laut dengan Timor Leste mengincar kekayaan alam Timor Leste.