Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar dinilai sebagai pengkhianat bangsa dan negara.
Menengok latarbelakang para hakim MK yang tertangkap, ada benang merah dengan parpol yang seolah terputus. Akil Mochtar adalah mantan politikus partai Golkar, demikian juga Patrialis Akbar juga mantan petinggi di PAN.
Ribuan massa pendukung Anies-Sandi begitu bersemangat meneriakkan tolak reklamasi dalam kampanye akbar di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Jakarta.
Saksi mata juga mengungkapkan bahwa penyerang tersebut berteriak "Allahu Akbar" kemudian menembakkan peluru.
Sejak ditetapkan sebagai tersangka kasus suap, Hakim MK nonaktif Patrialis Akbar baru mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatannya.
Dari 28 cap yang ditemukan diduga bertuliskan lembaga negara, lebel halal, dan transaksi keuangan.
Catatan tentang uang itu ada voucher.
Uang diamankan lantaran diduga masih terkait suap uji materi Undang-undang nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Pria itu berlari ke arah polisi sembari meneriakkan ‘Allahu Akbar’, hingga akhirnya ditembak di tempat pada jam 10 waktu setempat.
Majelis Kehormatan akan segera mengambil keputusan terkait dugaan pelanggaran etik Patrialis yang telah berstatus tersangka kasus.