Pengumuman hasil sementara Sputnik V datang beberapa hari setelah pengembang vaksin Barat Pfizer dan BioNTech mengatakan bahwa vaksin mereka manjur 90 persen cegah COVID-19.
Vaksin ini direncanakan akan tersedia untuk pasar internasional dengan harga kurang dari $10 atau setara Rp145 ribu per dosis, dan akan gratis untuk warga Rusia.
Perusahaan yang mengembangkan vaksin bersama Universitas Oxford itu akan melakukan uji coba tambahan setelah sejumlah pakar meragukan keampuhannya.
Erdogan tidak mengesampingkan bahwa otoritas Turki harus memperketat tindakan untuk memerangi infeksi jika situasi COVID-19 di negara itu memburuk.
Pemerintah Rusia mengklaim hasil uji coba sementara menunjukkan, vaksin Sputnik V memiliki tingkat efektivitas sebesar 92% dalam mencegah ancaman COVID-19.
Banyak dari perwakilan negara tersebut sempat mengajukan pertanyaan mengenai vaksin Rusia, harga dan produksinya di negara lain kepada perwakilan Federasi Rusia.
Orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang mendasari, wanita hamil dan yang menderita penyakit pernapasan selama dua minggu terakhir dilarang vaksinasi.
Kuznetsov menambahkan bahwa harga sekotak dengan lima set dua dosis ditetapkan pada 9.710 rubel (sekitar $ 131).
Rusia mendaftarkan vaksin pertama di dunia untuk melawan COVID-19 baru pada 11 Agustus.
Pada 11 Agustus, Rusia adalah yang pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin COVID-19, Sputnik V yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional Gamaleya untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi Kementerian Kesehatan Rusia.