Tiga pasangan cagub-cawagub yang akan bertarung nanti yakni Agus Yudhoyono-Sylviana, Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga, dinilai sebagai kandidat yang sebanding kuat untuk menjadi pemenang Pilkada.
Partai Golkar meminta agar PDIP tidak memonopoli tim pemenangan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI.
Lamhot Sinaga beralasan pihaknya meminta Nusron berhenti dari ketua tim pemenangan Ahok karena yang bersangkutan menjabat sebagai Kepala BNP2TKI.
Jumlah perolehan suara partai pendukung calon gubernur (Cagub) tidak dapat dijadikan sebagai tolak ukur pemenang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Keinginan PDIP untuk membentuk tim pemenangan sendiri guna memenangkan pasangan Ahok-Djarot dapat menimbulkan masalah karena dianggap liar.
Calon gubernur (Cagub) petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak pernah menganggap Nusron Wahid sebagai Ketua Tim Pemenangan Pilkada DKI Jakarta.
Pilgub DKI Jakarta itu punya syarat berbeda dengan daerah lain, kalau daerah lain, berapapun perolehan suaranya yang terbanyak akan langsung ditetapkan sebagai pemenang.
Partai Kebangkitan Bangsa berpotensi sebagai pemenang Pemilu 2019 di Kalimantan Selatan (Kalsel). Syaratnya, seluruh kader saling support.
Sekretariat Bersama Rakyat (SekBer) mendirikan 203 posko untuk tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok-Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pucuk pimpinan tim pemenangan Ahok-Djarot yang sebelumnya diduduki kader Golkar Nusron Wahid, telah digantikan politisi PDIP.