Pemerintah India sudah menganggap Iran sebagai sekutu utamanya di Asia dan tidak akan berlutu di bawah tekanan Amerika Serikat (AS).
Nasib mereka yang terancam kehilangan kewarganegaraan karena konsekuensi dari proses ini masih belum jelas.
Khawatiran produk China muncul setelah lebih seminggu. Pertama kali diberikan bahwa Changchun Changsheng Bioteknologi membuat catatan dan diperintahkan untuk menghentikan produksi vaksin rabies.
Sebanyak 148 orang tewas dan 122 lainnya mengalami luka-luka akibat peristiwa bencana yang disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur berbagai wilayah di provinsi Uttar Pradesh.
India yang merupakan pembeli almond AS terbesar di dunia, pada Juni memutuskan menaikkan bea impor atas komoditas itu sebesar 20 persen. Ia bergabung dengan Uni Eropa dan China sebagai bentuk pembalasan terhadap tarif Trump atas baja dan aluminium.
Pekan lalu, para pejabat China menolak permintaan AS untuk memotong impor minyak Iran. Meski begitu, mereka menekankan bahwa impor China mungkin tidak akan naik lebih jauh dari level saat ini.
Tiongkok dan India komitmen akan mengimpor minyak Iran terlepas dari keluarnya Amerika Serikat (AS) dari perjanjian nuklir Iran dan tekanan Gedung Putih ke negara-negara lain untuk mengikuti sanksi Washington ke Iran.
Pemerintah India juga bermaksud untuk menutup celah yang telah dieksploitasi China. China telah melampaui kewajiban tekstil India dengan mengekspor barang ke Bangladesh, Sri Lanka, dan Vietnam terlebih dahulu, negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan India
Wang menyebut kesepakatan nuklir 2015 atau yang dikenal dengan JCPOA sebagai pencapaian multilateral utama yang menguntungkan komunitas internasional.
India, Tiongkok, Swiss, Norwegia, Kanada, Rusia, Meksiko, Uni Eropa juga telah memulai proses hukum atas AS di WTO.