Mantan duta besar Saudi untuk Amerika Serikat, Pangeran Turki Al Faisal, secara terbuka mengatakan bahwa pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi, sama saja dengan pembunuhan terhadap seluruh umat manusia.
Awal pekan lalu, Kepala Jaksa Turki mengungkapan bahwa kolumnis The Washington Post tersebut telah dicekik hingga mati lemas, lalu tubuhnya dipotong-potong, tak lama setelah memasuki konsulat.
Mohammed Bin Salman (MBS) menyebut jurnalis Jamal Khashoggi, yang terbunuh di Konsulat Saudi sebagai sosok Muslim yang berbahaya.
Pemerintah Amerika Serikat mendesak pihak Arab Saudi untuk mengembalikan sisa-sisa potongan jasad Jamal Khashoggi ke keluarganya untuk dimakamkan sesegera mungkin.
Israel, Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) mendukung keras Pangeran Bin Salman terkait pembunuhan Khashoggi.
Turki mengatakan bahwa jasad jurnalis Jamal Khashoggi telah dihancurkan tak lama setelah dibunuh dan dimutilasi, di Konsulat Arab Saudi, Istanbul.
Presiden Turki mengatakan pelaku pembunuhan Khashoggi ada di antara 18 tersangka yang ditahan di Arab Saudi.
Jika negara-negara demokrasi di dunia tak mengambil tindakan tulus untuk mengadili para pelaku tindakan tak berperikemanusiaan ini, maka moral apa yang mereka tinggalkan?
Arab Saudi menggunakan zat pelarut untuk menghilangkan jasad Khashoggi.
Perjuangan Israel melawan Iran jauh lebih penting dari kasus Khashoggi.