https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Dukung Food Estate, Kementan Siapkan Kapasitas SDM Pertanian Dengan Berikan Pelatihan di 15 Wilayah

Supianto | Rabu, 26/05/2021 13:13 WIB

SDM pertanian juga berkontribusi besar pada peningkatan produktivitas, selain inovasi teknologi dan regulasi. Pelatihan teknis. (Foto: Ist)

Jawa Tengah, Jurnas.com - Food Estate merupakan bentuk upaya yang dilakukan Pemerintah dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan sekaligus mewujudkan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu Kementerian Pertanian (Kementan) turut andil dalam mendukung keberhasilan program ini. Salah satu yang dilakukan dengan penyiapan sumber daya manusia pertanian yang mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan Program Food Estate secara efektif.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan “Saat ini pemerintah tengah mengembangkan food estate sebagai salah satu jalan untuk mencapai ketahanan pangan.

"Food estate ini penting dan harus di dukung semua pihak karena menjadi program prioritas Presiden Joko Widodo. Dan Food estate tidak hanya didesain untuk memproduksi tanaman pangan saja, tetapi juga hasil pertanian lainnya seperti buah dan sayur," tegas Mentan Syahrul.

Baca juga :
Pelatihan Petani ke 13 Juta, Mentan SYL Minta Semua Bersiap Hadapi El Nino

Beberapa kawasan di Indonesia yang menjadi wilayah Program Food Estate antara lain; Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas di Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Humbang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Secara terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kementan Dedi Nursyamsi juga menekankan tentang penting nya peran SDM pertanian sebagai ujung tombak pelaksana program di tingkat lapangan dalam mendukung food estate seperti penyuluh pertanian maupun petani.

Baca juga :
Kurangi Pemalsuan Dokumen, Kementan Dorong Penerapan Sertifikat Elektronik

Menurutnya SDM pertanian juga berkontribusi besar pada peningkatan produktivitas, selain inovasi teknologi dan regulasi. “Kementan serius membangun SDM pertanian termasuk di kawasan food estate yang dibantu oleh Komando Strategis Pembangunan Pertanian yang dilaksanakan Balai Penyuluhan Pertanian di tingkat kecamatan selaku BPP Kostratani,” ujar Dedi Nursyamsi.

Selain itu Dedi mengungkapkan pertanian harus dikelola dengan mekanisasi yang esensinya adalah efisiensi dan produktivitas tinggi hulu ke hilir. Dengan demikian akan memberi keuntungan bagi petani.

Baca juga :
Harkitnas 2023, Mentan SYL Dorong Semangat Penguatan Kinerja Sektor Pertanian

Dukungan diberikan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu UPT yang menyelenggarakan Pelatihan Teknis Tematik di beberapa kabupaten wilayah Jawa Tengah. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan kesamaan persepsi dan pemahaman yang komprehensif bagi petani dan penyuluh pertanian mengenai program Food Estate untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional secara berkesinambungan dan menyiapkan petani dan penyuluh pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian baik secara kualitas maupun kuantitas yang bermuara kepada peningkatan kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya.

Pelatihan Teknis Tematik di adakan di 15 kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yaitu Kabupaten Demak, Pati, Blora, Grobogan, Kendal, Tegal, Cilacap, Banyumas, Kebumen, Purworejo, Klaten, Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Sragen. Diikuti 1.350 orang petani dan penyuluh pertanian.

Peserta dilatih teknis pertanian dengan komoditas sesuai potensi masing-masing kabupaten. Pelatihan secara simultan dilakukan mulai tanggal 24 Mei hingga 12 Juni 2021.

Sedangkan pembukaan pelatihan dilakukan serempak di beberapa kabupaten pada Senin (24/05/2021). Seperti yang dilaksanakan di Kabupaten Banyumas tepatnya di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Sumbang.

Dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santosa. "Saya harap petani di wilayah Banyumas tidak hanya bergerak di on-farm saja dengan melakukan budidaya, namun bisa hingga off-farm bisnis di bidang pertanian yang akan meningkatkan nilai jual dan pendapatan petani," jelasnya.

Disampaikan oleh Jaka bahwa pada era Revolusi Industri 4.0, pemanfaatan teknologi informasi menjadi suatu keharusan bagi pelaku usaha di sektor pertanian.

Di wilayah lain, di Kabupaten Demak bertempat di kantor dinas, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak, Sri Lestari, saat membuka pelatihan menyampaikan berbagai program dari Kementerian Pertanian yang harus didukung oleh pemerintah daerah.

"Pemerintah Daerah Kabupaten Demak siap mendukung berbagai program Kementerian Pertanian, seperti Food Estate ini karena tujuannya satu yaitu meningkatkan kesejahteraan petani,” ungkap Sri di hadapan peserta pelatihan

(Supianto)
KEYWORD :

Food Estate Kementan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi