Kamis, 16/05/2024 20:25 WIB

Pengamat Bilang Prilaku Black Campaign Akibat Calon Tak Miliki Prestasi

Black campaign adalah cara tak elegan dalam sebuah kontentasi pemilihan pemimpin.

Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin sedang menjajal mesin pemotong padi. Foto: jurnas.com

BANJARMASIN, Jurnas.com - Tensi dinamika politik jelang pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin tinggi. Walau dalam peraturan ditetapkan tak ada lagi kegiatan kampanye dalam bentuk apa pun, di media sosial (medsos) aktifitas kampanye dalam berbagai bentuk justru semakin intens.

Ironisnya, banyak bentuk kampanye di media sosial (medsos) berisi konten yang mengandung unsur tuduhan dan fitnah (black campaign) yang dibuat hanya untuk menjatuhkan salah satu paslon.

Salah satu yang ditengarai melakukan black campaign adalah Denny Indrayana yang diduga melakukan berbagai tuduhan kepada pasangan calon (Paslon) 01 Sahbirin alias Paman Birin melakukan kecurangan dalam kontestasi Pilgub dan PSU Kalsel

Contoh yang paling mutakhir adalah tuduhan dari Denny Indrayana terkait sidak bakul yang berisi sembako dan dibagikan oleh tim Paman Birin.

Setelah dilakukan penelusuran, bakul yang dijadikan bukti Denny Indrayana ternyata sisa bakul yang dibagikan Paman Birin saat kejadian banjir dan itu bukan di area PSU.

“Ini memang kebiasaan paman Birin sejak dulu. Dan itu duit pribadinya murni bentuk kepedulian sosial paman. Yang anehnya beredar tuduhan dari tim Denny pembagian bakul di daerah PSU oleh Tim Paman,” kata muslim seorang warga Banjar melalui keterangan tertulis yang diterima jurnas.com di Jakarta, Selasa (13/4/2021).

Demikian juga tuduhan terhadap adanya sticker "Ayo ke TPS" berbentuk bulat yang dituliskan angka yang menandakan jumlah pemilih di rumah tersebut.

“Kenyataannya di daerah Mataraman ada juga sticker "Ayo ke TPS" yang bentuknya kotak dan gak ada tulisan angka nya. Jangan sampai tim Denny sendiri yang menuliskan angka-angka tersebut,” imbuh tim Paman Birin.

Pengamat politik dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan Publik (PKPK), Muh. Saiful mengatakan strategi yang dilakukan pihak Denny Indrayana adalah bentuk membangunan opini image negatif terhadap lawan.

“Ini memang biasa dilakukan kandidat sebagai bentuk pembangunan opini karena pihak Denny tak punya bahan lain semisal prestasi atau capaian kerja yang layak dibanggakan," kata Saiful.

Cara kerja semacam ini, lanjut Saiful, adalah cara tak elegan dalam sebuah kontentasi pemilihan pemimpin yang seharusnya mengedepankan prestasi dan kerja nyata yang dilakukan oleh kandidat tersebut.

Saiful menambahkan, gaya pembangunan opini semacam ini sama sekali tak mendidik dan mencerdaskan politik warga.

“Bahkan hanya akan menimbulkan politik pecah belah serta memperbesar konflik horisontal dalam masyarakat karena mengajarkan masyarakat saling membenci. Padahal sejatinya dalam Pilgub masyarakat diajar untuk bisa berpolitik secara cerdas,” katanya.

 

KEYWORD :

Denny Indrayana Sahbirin black campaign




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :