Minggu, 19/05/2024 01:07 WIB

Berkah Beton Sadaya Kontrak Batu dan Pasir Rp416 Miliar

BBS melakukan berbagai kontrak suplai dalam rangka mengamankan sumber cadangan material kebutuhan poyek, serta melancarkan produktifitas dan menjaga kepercayaan publik terhadap perusahaan.

Penandatanganan kerja sama antara PT Berkah Beton Sadaya dengan penyuplai pasir dan batu (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Berkah Beton Sadaya (BBS) Tbk. makin gencar dalam meningkatkan produktifitas berbagai kontrak proyek, pasca masuk pasar bursa efek.

Yang terbaru, BBS melakukan berbagai kontrak suplai dalam rangka mengamankan sumber cadangan material kebutuhan poyek, serta melancarkan produktifitas dan menjaga kepercayaan publik terhadap perusahaan.

BBS juga telah melakukan aksi konsolidasi rekanan dengan menandatangani kontrak suplai batu dan pasir senilai Rp416 miliar.

Kontrak Kerjasama melibatkan rekanan dua perusahaan yakni PT Sinar Pasogit Quarry (SPQ) dan PT Rimba Jaya Semesta (RJS). Penandatanganan kontrak dilakukan oleh masing-masing direktur dan GM perusahaan pada Jumat (19/3) di Subang, Jawa Barat.

Penandatanganan kontrak pertama antara Berkah Beton Sadaya dengan SPQ meliputi kewajiban rekanan untuk mensuplai pasir cor sebanyak 1.800.000m³ senilai Rp306 miliar selama kurun lima tahun ke depan.

Sementara penandatanganan kontrak kedua dengan PT Rimba Jaya Semesta menyangkut suplai batu split sebesar 1.000.000m³ senilai Rp110 miliar untuk kurun waktu yang sama.

Hasan Muldhani, Direktur Utama BBS dalam mengatakan bahwa kontrak suplai ini untuk mengamankan cadangan material demi memenuhi berbagai proyek yang akan dilaksanakan BBS.

"Kerja sama yang kita lakukan dalam rangka mengamankan sumber cadangan material demi memenuhi banyaknya kontrak kerja yang harus dilaksanakan oleh BBS. Hal strategis lain, kontrak ini menjadikan stok kami melimpah sehingga tidak ada alasan bagi perusahaan untuk terhambat berproduksi," kata Hasan.

Hasan menjelaskan, selain mengamankan suplai bahan baku, BBS juga meningkatkan kualitas dan kapasitas fasilitas produksi. Dari segi SDM, BBS mencanangkan program untuk upgrading progresifitas tim produksi, manajemen, hingga tim pemasaran.

"BBS akan selalu membuat inovasi demi meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi. SDM dan infrastruktur perusahaan semua akan melakukan upgrading. Ini demi menjaga kepercayaan publik karena BBS juga sudah melantai di pasar bursa," ungkap Hasan.

Sebagaimana diketahui BBS telah memutuskan untuk go public. Emiten yang bergerak di bidang industri, konstruksi, perdagangan besar dan penggalian tersebut sudah masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham BEBS.

PT Berkah Beton Sadaya merupakan perusahaan terbuka yang terbukti sebagai pemain utama bisnis infrastruktur, penggalian dan perdagangan besar.

BBS berdiri pada Januari 2019, beralamat Kantor Pusat di Jl Raya Sembung Pagaden KM 9,5 Gunungsari, Pagaden, Subang, Jawa Barat.

Per 25 Februari 2021 kemarin, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah resmi menerbitkan satu Keputusan Dewan Komisioner terkait dengan penetapan efek Syariah nomor KEP-08/D.04/2021 dengan kode saham BEBS.

"Sejalan dengan berkembangnya produk dan mutu, perusahaan terus berusaha meningkatkan kualitas SDM yang kompeten dan ahli di bidangnya. Dengan SDM yang kompeten dan ahli, PT Berkah Beton Sadaya akan terus berkontribusi dan berperan aktif dalam berbagai pembangunan, proyek swasta maupun pemerintah," tambah Hasan.

 
KEYWORD :

Berkah Beton Sadaya Perusahaan Konstruksi Kontrak Suplai Pasir dan Batu




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :