Kamis, 25/04/2024 18:31 WIB

Kakek 81 Tahun di Ambang Rekor Penakluk 14 Gunung Tertinggi

Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Inilah kalimat yang layak disandangkan untuk kakek 81 tahun tersebut. Di usia senja, Carlos belum berencana pensiun sebagai pendaki gunung.

Carlos Soria berdiri di tengah gunung (Foto: BBC)

Madrid, Jurnas.com - Dari balik masker, Carlos Soria tersenyum tipis saat menguji ketahanan tubuhnya di sejumlah pegunungan di luar Kota Madrid, Spanyol.

Bukan hanya hawa sejuknya, bagi Carlos mengenakan masker mengingatkannya pada kenangan saat mendaki Gunung Himalaya.

"Sulit untuk bernafas, sehingga mengingatkan saya saat berada di ketinggian," kenang Carlos dikutip dari BBC pada Minggu (7/2).

Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Inilah kalimat yang layak disandangkan untuk kakek 81 tahun tersebut. Di usia senja, Carlos belum berencana pensiun sebagai pendaki gunung.

Bahkan, saat ini dia sedang merencanakan perjalanan menuju Gunung Dhaulagiri, Nepal, yang akan dia daki pada musim semi yang akan datang. Selanjutnya, pada musim gugur dia berencana menanjak puncak Shishapangma di Tibet.

Ternyata, Carlos berambisi menaklukkan 14 puncak tertinggi di dunia. 12 gunung lebih dari 8.000 meter sudah ia daki hingga usia 70 tahun. Dhaulagiri dan Shishapangma menjadi dua yang terakhir.

Pensiunan yang lahir di Ávila, barat laut Madrid itu mendaki 11 dari 14 puncak tertinggi di dunia sejak berusia 60 tahun. Dia sempat menjadi orang tertua yang mencapai puncak Gunung Everest pada usia 62 tahun. Pada usia 70 tahun dia telah menyelesaikan pendakian puncak tertinggi di ketujuh benua.

"Rekor yang paling saya banggakan adalah bahwa saya tidak pernah menderita radang dingin yang serius, dan saya tidak pernah harus diselamatkan," ujar dia.

"Saya selalu naik dan turun setiap puncak dengan kedua kaki saya sendiri," sambung Carlos.

Awalnya Carlos ingin menyelesaikan pendakiannya dari 14 puncak tertinggi tahun lalu, tetapi Covid-19 menggagalkan rencananya. Dan dalam pendakian kali ini, dia berjanji akan mendoakan korban pandemi di dua puncak tersebut.

"Saya ingin memberi penghormatan kepada orang-orang seusia saya di seluruh dunia yang telah meninggal karena virus ini, orang-orang yang mengalami saat-saat buruk di panti jompo dan yang sangat ketakutan," katanya.

"Saya akan mengambil seikat kecil bunga dan meninggalkannya di puncak sebagai penghormatan kepada semua orang yang telah meninggal karena situasi yang mengerikan ini," tambahnya.

Carlos berlatih keras di pegunungan Sierra de Guadarrama dekat Madrid. Dia juga menyulap sebuah ruangan belakang rumahnya, sebagai ruangan gym yang berisi sepeda senam, angkat beban, bahkan dinding panjat kecil yang memungkinkannya berlatih menggunakan ice pick.

"Tak seorang pun di dunia ini yang melakukan hal seperti ini," kata Sito Carcavilla, ahli geologi yang mendaki bersama Carlos.

"Carlos bukanlah orang tua yang bosan saat pensiun dan kemudian memutuskan untuk mendaki gunung," jelasnya.

"Dia adalah pendaki gunung veteran yang masih aktif, dan tidak ada olahragawan lain dalam bentuk apa pun yang telah aktif di level tertinggi selama enam dekade," sambung dia.

Dua tahun lalu, Carlos pernah menjalani operasi lutut, tapi pendaki veteran itu menegaskan bahwa kebugaran fisiknya tidak menjadi masalah.

"Saya kehilangan stabilitas di kaki saya, sedikit kekuatan, sedikit ketajaman mental," tutur Carlos.

"Tapi ketika saya pernah ke Himalaya, saya tidak pernah merasa seperti orang tua yang hanya akan melihat apakah dia bisa mengaturnya," tambah dia.

KEYWORD :

Carlos Soria Pendaki Gunung Kakek 81 Tahun




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :