Untung Subagja | Rabu, 23/12/2020 16:21 WIB
Webinar Start Up Halal Indonesia. (Foto : Jurnas/Ist).
Jakarta, Jurnas.com- Badan pengelola Masjid Istiqlal bersama BIG Indonesia meluncurkan Program Istiqlal Indonesia Halal Center (IIHC). Pada kesempatan ini, Masjid Istiqlal mengusung salah satu tagline-nya sebagai green and smart mosque. Ini untuk mendukung program strategis pemerintah dan visi global Masjid Istiqlal sebagai e-mosque.
Dengan menggandeng Big Indonesia selaku event organizer, BPMI meluncurkan Istiqlal Indonesia Halal Center (IIHC), Rabu (23/12). Peluncuran program tersebut masuk dalam rangkaian Webinar Nasional bertema Membangun Start-up Halal Indonesia Berdaya Saing Global yang disiarkan secara online dari
Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Baca Juga: Pernyataan Keras dari Imam Besar Istiqlal Buat Pihak yang Tak Percaya Covid-19 Direktur IIHC Retno Sumekar menyatakan bahwa melalui program tersebut maka
Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi tempat ibadah mahda, tetapi juga menjalankan aktivitas yang membawa kemanfaatan kepada masyarakat luas secara universal.
Disampaikan Direktur IIHC Retno Sumekar bahwa melalui program tersebut maka
Masjid Istiqlal tidak hanya menjadi tempat ibadah mahda, tetapi juga menjalankan aktivitas yang membawa kemanfaatan kepada masyarakat luas secara universal.

"Wajah baru
Masjid Istiqlal di samping untuk ibadah dan dakwah, kini juga didayagunakan untuk mengkaji ilmu, berkesenian, menjalankan kegiatan sosial, juga pusat kegiatan ekonomi umat," kata Retno.
"Artinya,
Masjid Istiqlal dapat menjadi hub (pusat) untuk meningkatkan dan memberdayakan ekonomi umat," sambungnya.
IIHC mengusung lima program khusus. Kelimanya ialah inkubator dan akselerator produk halal Indonesia; platform aplikasi E-Istiqlal 2021; galeri produk halal; area store atau kawasan jual beli produk halal; dan co-working space bersama pelaku IKM dan UMKM Indonesia. Retno menambahkan,
Masjid Istiqlal memiliki potensi besar untuk menjalankan lima program tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
“Hal ini dilihat dari banyaknya jumlah jemaah dan pengunjung masjid pada setiap hari yang dapat diprediksi sebagai captive market," ujar Retno.
Sementara Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Ummar menyebut IIHC menjadi bukti bahwa masjid kebanggaan nasional itu mampu memberdayakan umat Islam maupun seluruh warga negara Indonesia.
"Biasanya kita berbicara bagaimana memberdayakan masjid, bagaimana umat Islam memberdayakan masjid, nah kami akan balik. Istiqlal akan membalik statement ini, bagaimana masjid memberdayakan umat," kata Nasaruddin
KEYWORD :
Masjid Istiqlal Startup