Selasa, 16/04/2024 12:14 WIB

Presiden Libanon: Kami Siap Lawan Israel

Aoun menegaskan bahwa Libanon tetap bersedia untuk mematuhi resolusi dan menyelesaikan semua perselisihan di bawah pengawasan PBB

Seorang pengungsi Suriah memindahkan puing-puing ketika ia membongkar tempat perlindungannya untuk memenuhi peraturan di kota perbatasan Libanon, Arsal, Lebanon. Reuters

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Libanon Michel Aoun menegaskan bahwa negaranya siap membela diri terhadap serangan Israel, yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) 2006 silam.

Dalam pidato yang disiarkan televisi, presiden mengatakan serangan Israel di Libanon selatan sekali lagi mencemooh Resolusi 1701 DK PBB, yang menyerukan penghentian penuh permusuhan dan penarikan Israel dari Libanon selatan.

Aoun menegaskan bahwa Libanon tetap bersedia untuk mematuhi resolusi dan menyelesaikan semua perselisihan di bawah pengawasan PBB.

“Kami berkomitmen untuk membela diri, tanah, air, dan wewenang kami. Kami tidak akan kompromi dalam hal ini," dilansir Middleeast, Minggu (03/08)

Komentar presiden itu muncul setelah pasukan Israel membom kota perbatasan Kafr Shuba pada 27 Juli lalu.

Pada hari yang sama, Libanon mengatakan akan mengajukan keluhan resmi kepada DK PBB.

Militer Israel mengklaim telah menggagalkan upaya infiltrasi oleh Hizbullah di wilayah Jabal Ros.

Hizbullah membantah klaim tersebut. “Tidak ada bentrokan atau penembakan di pihak kami dalam peristiwa yang terjadi hari ini di perbatasan selatan di Libanon," ujarnya.

Mereka juga berjanji untuk menanggapi pembunuhan salah satu anggotanya dalam "agresi Israel" di ibukota Suriah Damaskus pekan lalu.

Israel baru-baru ini meningkatkan jumlah pasukan di sepanjang perbatasan utara untuk mengantisipasi serangan balasan oleh Hizbullah.

KEYWORD :

Presiden Libanon Militer Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :