Jum'at, 17/05/2024 21:59 WIB

Belanja Daring Meningkat, Arab Saudi Hadirkan Amazon

Virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan, China telah memicu lonjakan belanja daring di Arab Saudi yang telah menguntungkan pengecer lokal bahkan sebelum kedatangan Amazon.

Amazon

Riyadh, Jurnas.com -  Seiring semakin banyaknya pembeli Arab Saudi yang beralih ke daring untuk membeli keperluan selama merebaknya virus corona, Amazon akhirnya dihadirkan di Kerajaan.

Hal itu terjadi ketika belanja daring di seluruh dunia mendapat dorongan dari penguncian terkait pandemi dan lebih banyak pembeli yang terpaksa membuka web untuk pembelian mereka.

"Toko baru menyatukan yang terbaik dari pengetahuan lokal Souq dan pengalaman ritel global Amazon. Pilihan toko berkisar dari produk lokal hingga produk dari seluruh dunia, termasuk Amazon AS," kata pernyataan di beranda Amazon.sa pada Rabu (16/6).

Pelanggan sekarang dapat berbelanja di Amazon di Arab Saudi menggunakan kredensial Souq mereka dan pengiriman hari berikutnya gratis akan tersedia untuk pesanan di atas SR200 (USD53).

Abdullah Alghamdi, seorang pegawai pemerintah berusia 31 tahun di Riyadh, mengatakan kedatangan Amazon adalah dorongan besar bagi pilihan konsumen di Kerajaan.

"Saya pikir langkah ini tidak hanya akan berdampak positif pada tingkat kualitas layanan Souq, tetapi seluruh perdagangan online di Kerajaan. Keberadaan langsung platform e-commerce online raksasa pasti akan mendorong lebih banyak orang untuk membeli online dan akan memicu lebih banyak kompetisi," katanya.

Virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan, China telah memicu lonjakan belanja daring di Arab Saudi yang telah menguntungkan pengecer lokal bahkan sebelum kedatangan Amazon.

Menurut laporan dari Oxford Business Group, pada akhir Maret, pengecer online lokal BinDawood Holding melaporkan rata-rata penjualannya dalam 10 hari meningkat 200%, sementara nilai pesanan rata-rata naik 50% dan instalasi aplikasi 400%

Aplikasi pengiriman bahan pangan Saudi, Nana, juga telah menerima dorongan bisnis dari lanskap ritel yang berubah cepat di negara itu ketika ia mengumpulkan dana USD18 juta pada Maret untuk memperluas operasinya di Timur Tengah.

"Sebagai bagian dari Program Pengembangan Sektor Keuangan pemerintah berharap untuk meningkatkan proporsi pembayaran daring hingga 70% pada tahun 2030, naik dari target 2020 sebesar 28 persen," kata Oxford Business Group.

Dukungan kebijakan semacam itu menjadi pertanda baik bagi pertumbuhan sektor e-commerce di Kerajaan.

Tenaga kerja Souq Saudi telah berkembang menjadi lebih dari 1.400 dalam beberapa tahun terakhir, menurut situs webnya.

Situs web baru bermerek ini tersedia dalam bahasa Arab di platform desktop dan aplikasi. Untuk menggunakan amazon.sa pada pembeli harus mengunduh aplikasi belanja Amazon dan memilih "Arab Saudi" dari pengaturan.

Souq.com didirikan pada tahun 2005 oleh pengusaha Suriah Ronaldo Mouchawar. (Arab News)

KEYWORD :

Arab Saudi Amazon Belanja Daring




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :