Jum'at, 17/05/2024 16:22 WIB

Luar Biasa, Omzet Ekspor Sayuran Petani Milenial Ini hingga Ratusan Juta

Pria berusia 46 tahun yang juga pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Wargi Panggupay, saat ini fokus untuk merambah pasar ekspor.

Petani milenial Ulus Pirmawan (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Ulus Pirmawan, salah satu dari 66 petani Indonesia binaan Kementerian Pertanian (Kementan) yang mampu mengantongi ratusan juta. Awal April lalu, Ia dikukuhkan menjadi Duta Petani Milenial oleh Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo.

"Setelah dikukuhkan menjadi Duta Petani Andalan, saya akan terus berbagi pengalaman kepada petani dan masyarakat lainnya tentang apa yang saya lakukan selama ini dalam melakukan agribisnis sayuran dari hulu hingga hilir," ujar Ulus Pirmawan.

Pria berusia 46 tahun yang juga pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Wargi Panggupay, saat ini fokus untuk merambah pasar ekspor.

Petani sayuran yang ulet dan kini sukses bisnis pertanian yang dirintisnya sejak tahun 1993 itu, kembali berencana melakukan ekspor baby buncis Kenya yang dibudidayakan bersama para petani mitra.

"Dengan volume ekspor 10-15 ton per bulan dan estimasi harga per kg sekitar Rp18 ribu, bisa diperoleh omzet penjualan mencapai ratusan juta rupiah," ujar Ulus Pirmawan dengan semangat.

P4S Wargi Panggupay memiliki luas lahan enam hektare dengan tujuh green house yang ditanami aneka komoditas sayuran berbagai jenis seperti cabai rawit, cabai merah, tomat, lettuce, romaine dan brokoli.

Bersama lima kelompok tani binaan, P4S Wargi Panggupay juga memasok sayuran ke berbagai pasar di Bandung, Yan`s Fruit and Vegetables supplier sayuran milik alumni magang Jepang dan juga rutin memasok 60 komoditas sayuran ke Toko Tani Indonesia di Jakarta dan Bogor.

Banyak kalangan masyarakat yang datang ke P4S Wargi Panggupay untuk belajar pertanian dari seorang Ulus Pirmawan. Petani, akademisi, petugas pertanian, dan masyarakat lainnya silih berganti datang untuk belajar pertanian, sharing knowledge di P4S Wargi Panggupay.

Ulus Pirmawan menjadi salah satu role model suksesnya bisnis pertanian dan pemberdayaan masyarakat, terbukti dengan berbagai penghargaan yang ditorehkannya bersama dengan kelompok taninya.

Salah satunya, Ulus Pirmawan pernah menjadi Petani Teladan oleh Food Agriculture Organization (FAO) yang diberikan pada 2017. Tekadnya kuat untuk menciptakan berbagai model pengembangan bisnis pertanian melalui site plan yang dirancangnya untuk diimplementasikan.

Kesuksesan Ulus Pirmawan melakukan ekspor senjalan dengan pesan Mentan Syahrul bahwa Kementan akan mempercepat regenerasi petani dengan meningkatkan peran generasi muda dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian.

"Saya makin percaya anak muda yang mau terjun dibidang pertanian punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia maka dunia dalam genggaman kalian," kata Syahrul.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (PPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa strategi ekspor Kementan dalam menghadapi pandemi COVID-19 merupakan bagian dari strategi tahapan jangka menengah.

"Untuk jangka menengah, kita tetap upayakan genjot ekspor dan ini semua perlu kerjasama kita semua insan pertanian, termasuk para Duta Petani Andalan yang memang skala usahanya sudah skala ekspor," ujar Dedi.

KEYWORD :

Petani Milenial Dedi Nursyamsi Ulus Pirmawan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :