Jum'at, 17/05/2024 13:15 WIB

Dedi Nursyamsi Tegaskan Regenerasi Petani Mutlak Dilakukan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total petani saat ini sekitar 33,4 juta orang. Peni yang umurnya masih muda hanya sekitar 2,7 juta atau sekitar 8%.

Dedi saat menghadiri Jambore Nasional Petani Milenial di Kawasan Cibodas, Cianjur, Jumat (18/10).

 Jakarta, Jurnas.com - Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa regenerasi petani mutlak harus dilakukan.

Penegasan itu disampaikan di sela pengukuhan 67 orang pelopor atau Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) dari berbagai provinsi di Indonesia melalui Video Conference, Senin (13/4).

"Mau tidak mau, suka tidak suka, mampu tidak mampu kita harus lakukan regenerasi petani kepada petani milenial dan petani andalan. Karena petani milenial dan petani andalanlah sebetulnya yang paling berperan sangat strategis di dalam pembangunan pertanian Indonesia," tegas Dedi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), total petani saat ini sekitar 33,4 juta orang. Petani yang usianya masih muda hanya sekitar 2,7 juta atau sekitar 8%. "Jadi sisanya lebih dari 90% itu masuk kategori petani kolonial atau petani yang sudah tua," jelas Dedi.

Repotnya lagi, setiap tahun terjadi penurunan jumlah petani milenial yang berusia 19-39 tahun. Sebagai contoh, tahun 2017-2018 terjadi penurunan kurang lebih 415 ribu petani milenial.

Rektor IPB Arif Satria mengatakan, 10 tahun yang akan datang, Indonesia akan mengalami krisis petani. Pasalnya, petani yang tersisa, umurnya sudah mendekati kurang produktif, yaitu angka 56 tahun.

"Fase kurang produktif. Padahal, yang namanya pembangunan pertanian apalagi di era modern dan era 4.0 itu petani milenial mutlak, karena mereka orangnya pasti melek inovasi teknologi. Mereka itu cerdas," kata Dedi.

Meski begitu, Dedi menyampaikan bahwa generasi muda saat ini sudah mulai terlihat kontribusinya terhadap pembangunan pertanian. Apalagi di tengah pandemi virus corona (COVID-19).

Menurut Dedi, petani milenial maupun petani andalan mempunyai peran yang sangat penting di dalam pembangunan pertanian. "Mereka sebagai pelopor, teladan dan sebagai contoh kepada generasi muda yang lain untuk terjun di dunia pertanian," kata Dedi.

Dedi menambahkan, duta petani milenial dan petani andalan juga dapat membantu pemerintah untuk mempercepat advokasi kepada masyarakat dan kepada petani.

"Karena kalau petani dengan petani gelombangnya dekat sehingga akan lebih mudah untuk berkomunikasi. Dan, ini menjadi andalan sebagai corong positif bagi pemerintah, utamanya kementerian pertanian di dalam menderaskan inovasi teknologi kepada petani kita," katanya.

Selain itu, petani milenial juga memiliki kemampuan meningkatkan inovasi dan teknologi terutama melalui informasi teknologi berbasis pertanian.

"Jadi melalui teknologi informasi, mereka mampu menyebarluaskan berbagai aktivitas pertanian dari hulu hingga hilir. Mereka juga dapat meningkatkan produktivitas komoditas pertanian," ujar Dedi.

"Di saat yang sama juga meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Kami tahu bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap tenaga kerja," sambungnya. 

KEYWORD :

Dedi Nursyamsi Regenerasi Petani Petani Milenial




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :