Sabtu, 14/12/2024 02:19 WIB

Pakistan Ancam Tutup Jalur Udara dan Darat ke India

Pakistan menutup wilayah udaranya selama empat bulan setelah serangan Februari

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan (Foto: Shakil Adil/Reuters)

Islamabad, Jurnas.com - Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan sedang mempertimbangkan menutup semua wilayah udara ke India dan memblokir perdagangan tanah India ke Afghanistan melalui Pakistan.

"PM sedang mempertimbangkan menutup semua Air Space ke India, larangan semua penggunaan rute darat Pakistan untuk perdagangan India ke Afghanistan juga diusulkan dalam rapat kabinet formalitas hukum untuk keputusan ini sedang dipertimbangkan ... #Modi sudah mulai kita akan selesai!" tulis Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pakistan, Fawad Chaudhry di akun Twitternya, Selasa (27/8).

Dua hari sebelumnya, Khan memperingatkan bahwa masalah Kashmir dapat menyebabkan perang nuklir antara Islamabad dan New Delhi, jika komunitas internasional gagal melakukan intervensi.

Perdana Menteri India, Narendra Modi mencabut status khusus otonomi Kashmir pada 5 Agustus. New Delhi mengklaim, keputusan itu diperlukan untuk pengembangan ekonomi Kashmir dan itu akan membantu memerangi terorisme.

Segera setelah langkah itu, Pakistan mengusir duta besar India, menghentikan perdagangan bilateral, dan menangguhkan layanan transportasi lintas batas.

Pada 6 Agustus, Khan mengatakan dalam pidatonya di parlemen bahwa Pakistan sedang mempertimbangkan membawa masalah ini ke forum dan organisasi internasional.

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang beranggotakan 15 negara mengadakan pertemuan tertutup mengenai masalah ini atas permintaan China dan Pakistan pada 16 Agustus.

Setelah keputusan mengenai status khusus, New Delhi mengirim ribuan pasukan tambahan ke wilayah Himalaya, melakukan patroli malam hari, menutup layanan telekomunikasi dan internet, dan menangkap para pemimpin politik dan juru kampanye pro-kemerdekaan.

Perilaku India sudah menuai kritik dari warga Kashmir dan Pakistan serta kelompok-kelompok hak asasi manusia dan PBB.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres telah mendesak semua pihak untuk menahan diri di Kashmir.

Dalam beberapa hari terakhir, India dan Pakistan melakukan serangan hebat melintasi perbatasan de facto yang dimiliterisasi di lembah Kashmir yang disengketakan.

Hubungan Indo-Pakistan mereda pada Februari, saag lebih dari 40 paramiliter India terbunuh dalam serangan bom di Kashmir. New Delhi menyalahkan gerilyawan yang bermarkas di Pakistan, tetapi Islamabad membantah terlibat.

Pakistan menutup wilayah udaranya selama empat bulan setelah serangan Februari.

Kashmir terbagi antara India, yang memerintah Lembah Kashmir yang padat dan wilayah yang didominasi Hindu di sekitar kota Jammu, dan Pakistan, yang menguasai sebagian wilayah di barat.

India dan Pakistan telah berperang tiga kali di wilayah tersebut.

India berulang kali menuduh Pakistan mempersenjatai dan melatih gerilyawan dan memungkinkan mereka menyeberangi perbatasan yang bergolak. Pakistan membantah keras tuduhan itu.

KEYWORD :

Konflik India Pakistan Imran Khan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :