Senin, 06/05/2024 18:14 WIB

Indikasi Medis Sunat Harus Segera Dilakukan

Sirkumsisi atau sunat selain keagamaan dan budaya sebagiannya lagi dilakukan karena adanya indikasi medis berikut ini. 

Ilustrasi sirkumsisi (Foto: Shutterstock)

Jakarta, Jurnas.com - Indikasi sebagian besar operasi bedah sirkumsisi memang dilakukan bukan berdasarkan alasan medis, tetapi lebih ke arah keagamaan maupun adat istiadat dan budaya.

Dokter spesialis bedah anak dr. Yessi Eldiyani, Sp. BA mengatakan sirkumsisi selain keagamaan dan budaya sebagiannya lagi dilakukan karena adanya indikasi medis, di antaranya dilatarbelakangi oleh:

1. Fimosis yang patologis (karena penyakit).

Fimosis merupakan kulup penis yang melekat kencang pada kepala penis sehingga tidak dapat ditarik ke belakang melewati kepala penis.

"Kondisi ini umum terjadi pada anak berusia dua hingga enam tahun. Seiring waktu, kulup penis seharusnya mulai terpisah dari kepala penis secara alami. Namun, bagi beberapa anak, kulup penis masih belum dapat ditarik ke belakang hingga usia 17 tahun," ucap dr Yessi.

Fimosis ini biasanya berhubungan dengan peradangan pada kepala penis (balanitis) dan peradangan pada kulup dan kepala penis (balanopostitis) yang terjadi secara berulang. Fimosis masih dianggap wajar dan tidak menimbulkan masalah selama terjadi saat masih bayi dan balita.

2. Terjadinya infeksi saluran kemih berulang.

3. Adanya paraphimosis

Yakni keadaan di mana preputium yang telah ditarik ke bagian belakang, tidak dapat dikembalikan pada posisi semula.

Pentingnya edukasi pasien setelah tindakan sirkumsisi

Setelah tindakan sirkumsisi, pasien akan mengalami beberapa reaksi jangka pendek yang tidak membahayakan. Oleh karena itu, hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Reaksi tersebut antara lain seperti rasa ngilu pada kepala penis yang baru dikhitan.

Hal tersebut menurut dr Yessi wajar dan terjadi karena kepala penis menjadi lebih sensitif terhadap sentuhan atau kontak dengan celana dalam. Rasa ngilu akan berangsur-angsur berkurang dalam kurun waktu dua sampai empat minggu.

"Pasien disarankan untuk menggunakan celana dalam yang lebih longgar atau celana dalam sunat. Bila selesai berkemih jangan lupa bersihkan sisa air dengan tisu atau kasa pada tiga hari pertama selesai sirkumsisi," lanjutnya.

Selanjutnya, diharapkan pada seminggu awal sirkumsisi sebaiknya mengurangi aktivitas naik sepeda, naik motor, atau menunggang kuda untuk mengurangi gesekan antara luka sirkumsisi dengan sadel.

KEYWORD :

Indikasi Medis Sunat Anak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :