Rabu, 01/05/2024 15:12 WIB

Gaet Anak Milenial di Sektor Pertanian, Kementan Resmikan Museum Pertanian

Kini pertanian tidak lagi identik dengan kotor, kumuh dan miskin, sebab pertanian sudah jauh lebih modern. 

Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro bersama para mantan Menteri Pertanian sekaligus penggagas meresmikan Museum Pertanian pada Senin 22 April 2019 (Foto: Supi/JURNAS)

Bogor, Jurnas.com - Kini pertanian tidak lagi identik dengan kotor, kumuh dan miskin. Begitulah yang digambarkan Museum Pertanian yang terletak di Jl. Ir. H. Juanda No 98 Bogor, Jawa Barat.

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan), Syukur Iwantoro meresmikan museum tersebut berharap Museum Pertanian ini dapat membangkitkan gairah anak milenia untuk berkecimpung di dunia pertanian.

Museum yang melibatkan mantan menteri pertanian priode sebelumnya dan juga merupakan terbesar se Asia Tenggara ini akan mengubah mindset para anak muda dalam memandang pertanian.

Bagaimana tidak, museum bekas bangunan Belanda yang berdiri pada tahun 1905 itu memberikan ulasan perjalan pertanian dari sebelum kolonial dan bukti-bukti artefaknya. Dari alat tradisional hingga alat-alat modern.

"Kami berharap ke depan museum ini dapat memberikan pengalaman berharga bagi setiap pengunjung. Lebih dari itu, kami berharap generasi muda lebih mencintai pertanian," ujar Syukur di sela acara peresmian, Senin (22/4).

Di tempat yang sama, Wakil Menteri Pertanian (Wamenten), Rusman Heriawan mengaku optimis Museum Pertanian yang dintegrasikan Walikota Bogor sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Hujan itu mampu menggaet generasi Millenial.

"Museum ini menampilkan fashion baru dari pertanian yang lebih modern dengan kostum yang lebih modern dengan alat-alat yang lebih bagus, dan yang lebih penting juga adalah meningkatkan kesejahteraan petaninya," kata Rusman kepada Jurnas.com.

Karena itu, Rusman akan terus mendorong dan mendukung modernisasi pertanian agar para anak-anak muda tidak lagi memandang pertanian sebagai tempat pelarian terakhir, tetapi suatu hal yang menjanjikan.

"Persoalan pertanian itu kurang disukai anak muda bukan cuman di Indonesia saja, tapi juga di Jepang, China, Uni Eropa dan negara lainnya. Artinya ada kekhawatiran kita nanti mau makan apa kalau tidak ada yang bekerja di pertanian," pungkasnya.

KEYWORD :

Museum Pertanian Jawa Barat Anak Milenial




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :