Kamis, 09/05/2024 04:49 WIB

India Lepaskan Jet Tempur ke Pakistan

Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale, menegaskan bahwa jet-jet itu telah mencapai target

Pembunuhan tentara India di Kashmir memicu ketegangan antara India dan Pakistan (Foto; Younis Khaliq / Reuters)

Islamabad, Pakistan - Jet tempur India menyeberang ke wilayah Pakistan pada Selasa (26/2). Kementerian Luar Negeri India menyebutnya sebagai "tindakan pre-emptive non-militer" terhadap kelompok bersenjata Jaish-e-Mohammed (JeM).

Serangan itu meningkatkan ketegangan antara kedua tetangga bersenjata nuklir beberapa minggu setelah serangan bunuh diri di wilayah Kashmir yang disengketakan.

Pakistan juga melaporkan telah menyerang wilayah udara India. Juru bicara militer Pakistan, Mayor Jenderal Asif Ghafoor mengatakan jet angkatan udaranya berebut merespon memaksa pesawat India melepaskan muatan (mereka) dengan tergesa-gesa saat melarikan diri".

Akan tetapi, Menteri Luar Negeri India Vijay Gokhale, menegaskan bahwa jet-jet itu telah mencapai target mereka, dan bahwa "sejumlah besar teroris, pelatih, komandan senior JeM dan kelompok-kelompok jihadis yang sedang dilatih untuk melakukan aksi fidayeen sudah tumpas.

"Pemerintah India secara tegas dan berkomitmen untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memerangi ancaman terorisme," katanya kepada wartawan di New Delhi.

"Karenanya tindakan pre-emptive non-militer ini secara khusus ditargetkan pada kamp Jaish-e-Mohammed," sambungnya.

C Uday Bhaskar, direktur Masyarakat untuk Studi Kebijakan yang berbasis di New Delhi, mengatakan: "India telah mengirimkan sinyal yang sangat kuat."

"Fakta bahwa kekuatan udara telah digunakan untuk pertama kalinya terhadap target teroris dalam pikiran saya mengisyaratkan kepada Pakistan bahwa India menunjukkan tekad dalam hal menggunakan kekuatan militer, khususnya kekuatan udara," katanya.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengadakan pertemuan dengan para pejabat tinggi pemerintahannya, dimana ia diminta untuk melepaskan serangan udara dini hari.

Beberapa jam kemudian, dalam rapat umum pemilihan umum di negara bagian barat Rajasthan, Modi mengatakan, negara berada di tangan yang aman. Artinya tidak akan ada serangan udara.

"Aku berjanji di tanah ini ... Aku tidak akan membiarkan negara ini bengkok," katanya.

Faiz Jamil dari Al Jazeera, melaporkan dari New Delhi, mengatakan bahwa pemerintah India telah berada di bawah banyak tekanan untuk bertindak setelah serangan Kashmir.

"Serangan ini diperkirakan dan salah satu alasannya tertunda adalah kunjungan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman ke wilayah itu," kata Jamil.

"Tetapi semua orang berharap bahwa ini akan terjadi dalam waktu dekat, terutama dengan pemilihan umum pada bulan April," sambungnya.

KEYWORD :

Konflik India Pakistan Serangan Teroris Asia Selatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :